Tulungagung (Antara) - SAR gabungan menghentikan sementara operasi pencarian tiga penumpang mobil Avanza yang tenggelam di Sungai Brantas, Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu, karena terkendala cuaca.
Tiga tim pencari yang sempat diterjunkan di Sungai Brantas menggunakan sarana perahu karet maupun penyisiran dari darat, ditarik sekitar pukul 16.00 WIB, seiring hujan yang mengguyur daerah tersebut.
"Ya karena sekarang kondisi cuaca hujan, (jadi) sementara kami hentikan. Ini demi keselamatan juga, dan akan dilanjutkan besok," kata Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Brian Gautama dikonfirmasi usai pencarian.
Menurut Brian, penyisiran sementara difokuskan di radius antara 1-2 kilometer dari titik pertama kali kendaraan tercebur di ujung dermaga perahu penyeberangan, bersama tiga korban yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang.
Tak hanya menyisir dari darat dengan cara visual, tim SAR juga diterjunkan ke air menggunakan dua perahu karet.
Regu SAR fokus mencari di beberapa titik aliran yang dicurigai sebagai titik kandasnya mobil yang hilang tenggelam akibat terseret arus sungai.
"Ini tadi kami sudah melakukan beberapa upaya, mulai dari penyelaman, penyisiran menggunakan peralatan jangkar yang ditarik perahu karet di beberapa titik lokasi yang dicurigai hingga menggunakan perangkat deteksi (teknologi sonar) "fish finder", tapi sejauh ini belum membuahkan hasil," ujarnya.
Lanjut Brian, upaya penyelaman tidak bisa maksimal karena visibiliti (jarak pandang) di dalam air sangat rendah.
Tim SAR gabungan sempat berharap penggunaan perangkat detektor teknologi sonar yang didatangkan dari Surabaya bisa membantu pencarian.
Namun selama kurang lebih sejam digunakan ke beberapa titik lokasi yang dicurigai juga tidak menemukan tanda-tanda keberadaan mobil yang hilangnya tenggelam tersebut.
Brian memastikan pencarian masih akan terus dilakukan besok (Senin, 28/1) hingga enam hari ke depan (prosedur pencarian tujuh hari).
"Semoga saja bisa cepat ditemukan. Kami akan terus upayakan semaksimal mungkin," ujarnya.
Insiden mobil jenis minivan merek Toyota Avanza nopol L 1147 BF terjadi pada Sabtu (26/1) sore sekitar pukul 19.30 WIB di dermaga penyeberangan Pema, Ngunut, Tulungagung.
Saat itu, mobil dengan lima penumpang itu berniat menyeberangi Sungai Brantas dari arah Ngunut, Tulungagung menuju Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Blitar.
Satu penumpang yang juga istri sopir mobil minivan turun lebih dulu karena was-was saat mobil hendak menyeberang. Sementara tiga penumpang lain (plus sopir) bertahan di dalam kendaraan saat mobil Avanza yang dikendarai Waridi (56) warga asal Surabaya itu diduga mengalami rem blong dan meluncur ke dalam Sungai Brantas yang sedang meluap.
Sopir Waridi dan tiga penumpang pun ikut tercebur ke aliran sungai yang deras.
Sopir Waridi berhasil keluar dari jendela dan berenang ke tepian hingga ditolong warga.
Namun tiga penumpang lain yang berada di tengah tak bisa menyelamatkan diri. Mereka ikut tenggelam dan hilang terseret arus sungai bersama mobil Toyota Avanza yang mereka tumpangi.
Ketiga korban yang belum ditemukan ialah Fitri Nursyam (34), warga Kedungasem Surabaya, Siti Yuniati (32) warga Rungkutlor Surabaya dan Siti Alfiah (61) warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Tiga tim pencari yang sempat diterjunkan di Sungai Brantas menggunakan sarana perahu karet maupun penyisiran dari darat, ditarik sekitar pukul 16.00 WIB, seiring hujan yang mengguyur daerah tersebut.
"Ya karena sekarang kondisi cuaca hujan, (jadi) sementara kami hentikan. Ini demi keselamatan juga, dan akan dilanjutkan besok," kata Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Brian Gautama dikonfirmasi usai pencarian.
Menurut Brian, penyisiran sementara difokuskan di radius antara 1-2 kilometer dari titik pertama kali kendaraan tercebur di ujung dermaga perahu penyeberangan, bersama tiga korban yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang.
Tak hanya menyisir dari darat dengan cara visual, tim SAR juga diterjunkan ke air menggunakan dua perahu karet.
Regu SAR fokus mencari di beberapa titik aliran yang dicurigai sebagai titik kandasnya mobil yang hilang tenggelam akibat terseret arus sungai.
"Ini tadi kami sudah melakukan beberapa upaya, mulai dari penyelaman, penyisiran menggunakan peralatan jangkar yang ditarik perahu karet di beberapa titik lokasi yang dicurigai hingga menggunakan perangkat deteksi (teknologi sonar) "fish finder", tapi sejauh ini belum membuahkan hasil," ujarnya.
Lanjut Brian, upaya penyelaman tidak bisa maksimal karena visibiliti (jarak pandang) di dalam air sangat rendah.
Tim SAR gabungan sempat berharap penggunaan perangkat detektor teknologi sonar yang didatangkan dari Surabaya bisa membantu pencarian.
Namun selama kurang lebih sejam digunakan ke beberapa titik lokasi yang dicurigai juga tidak menemukan tanda-tanda keberadaan mobil yang hilangnya tenggelam tersebut.
Brian memastikan pencarian masih akan terus dilakukan besok (Senin, 28/1) hingga enam hari ke depan (prosedur pencarian tujuh hari).
"Semoga saja bisa cepat ditemukan. Kami akan terus upayakan semaksimal mungkin," ujarnya.
Insiden mobil jenis minivan merek Toyota Avanza nopol L 1147 BF terjadi pada Sabtu (26/1) sore sekitar pukul 19.30 WIB di dermaga penyeberangan Pema, Ngunut, Tulungagung.
Saat itu, mobil dengan lima penumpang itu berniat menyeberangi Sungai Brantas dari arah Ngunut, Tulungagung menuju Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Blitar.
Satu penumpang yang juga istri sopir mobil minivan turun lebih dulu karena was-was saat mobil hendak menyeberang. Sementara tiga penumpang lain (plus sopir) bertahan di dalam kendaraan saat mobil Avanza yang dikendarai Waridi (56) warga asal Surabaya itu diduga mengalami rem blong dan meluncur ke dalam Sungai Brantas yang sedang meluap.
Sopir Waridi dan tiga penumpang pun ikut tercebur ke aliran sungai yang deras.
Sopir Waridi berhasil keluar dari jendela dan berenang ke tepian hingga ditolong warga.
Namun tiga penumpang lain yang berada di tengah tak bisa menyelamatkan diri. Mereka ikut tenggelam dan hilang terseret arus sungai bersama mobil Toyota Avanza yang mereka tumpangi.
Ketiga korban yang belum ditemukan ialah Fitri Nursyam (34), warga Kedungasem Surabaya, Siti Yuniati (32) warga Rungkutlor Surabaya dan Siti Alfiah (61) warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019