London (Antara/Xinhua) - Saham-saham Inggris berakhir lebih lemah pada perdagangan Rabu (23/1), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London turun 0,85 persen atau 58,51 poin, menjadi 6.842,88 poin.

DS Smith, perusahaan pengemasan internasional terkemuka yang berbasis di Inggris, menjadi pemain dengan kinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya jatuh 5,42 persen.

Disusul oleh saham Reckitt Benckiser Group, sebuah perusahaan barang konsumen multinasional Inggris, yang merosot 4,06 persen, serta NMC Health, penyedia layanan kesehatan, turun 3,91 persen.

Di sisi lain, EasyJet, maskapai penerbangan Inggris berbiaya rendah, melonjak 3,69 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham Burberry Group dan International Consolidated Airlines Group, yang masing-masing naik 2,93 persen dan 1,91 persen.

Di Jerman, saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu (23/1), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt turun 18,57 poin atau 0,17 persen, menjadi 11.071,54 poin.

Pabrikan material Covestro menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya merosot 2,08 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan kimia BASF dan perusahaan kimia multinasional Linde, yang masing-masing kehilangan 1,83 persen dan 1,73 persen.

Sementara itu, kelompok perusahaan energi RWE melonjak 5,09 persen, menjadi peraih keuntungan teratas (top gainer) di antara saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham maskapai penerbangan Jerman Lufthansa dan penyedia teknologi internet dan layanan keuangan global Wirecard, yang masing-masing naik 3,33 persen dan 1,98 persen.

RWE adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan omset mencapai 207,4 juta euro (234,3 juta dolar AS).

Di Prancis, saham-saham Prancis berakhir sedikit lebih lemah pada perdagangan Rabu (23/1), dengan indeks acuan CAC-40 di Paris turun 0,15 persen atau 7,15 poin, menjadi 4.840,38 poin.

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC-40, tercatat 199 saham mengalami penurunan harga.

Perusahaan energi terintegarasi yang berbasis di Inggris TechnipFMC menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya jatuh 2,19 persen.

Disusul oleh saham pemasok otomotif multinasional Prancis Valeo SA yang merosot 1,98 persen, serta Schneider Electric SE, spesialis global dalam manajemen energi dan otomasi, turun 1,63 persen.

Di sisi lain, kelompok peritel terkemuka Prancis Carrefour SA melonjak 6,95 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham produsen minuman beralkohol Pernod Ricard SA yang menambahkan 1,43 persen, serta produsen otomotif Prancis Renault SA naik 1,11 persen pada akhir perdagangan.

Di Spanyol, saham-saham Spanyol ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu (23/1), dengan indeks acuan IBEX-35 di Madrid menguat 1,01 persen atau 91,30 poin, menjadi 9.112,80 poin.

Sebanyak 29 saham dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX-35 berhasil membukukan kenaikan harga.

Bank terbesar ketiga Spanyol, Caixabank, melompat 3,85 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips".

Diikuti oleh saham bank terbesar keempat Spanyol, Bankia, yang bertambah 3,45 persen, serta bank kelima terbesar Spanyol, Banco Sabadell, naik 2,53 persen.

Sementara itu, perusahaan infrastruktur Tecnicas Reunidas mencatat penurunan terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 1,55 persen.

Disusul oleh saham perusahaan manufaktur baja ArcelorMittal yang melemah 1,49 persen, dan perusahaan energi terbarukan Siemens Gamesa turun 1,08 persen. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019