Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendorong para pemuda di kota ini menjadi wirausahawan baru menyusul berbagai perkembangan ekonomi menghadapi era revolusi industri 4.0.
Wali Kota mengtakan wirausahawan memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi suatu bangsa. Semakin banyak wirausahawan, maka akan berkolerasi terhadap kesejahteraan sebuah negara.
"Pelaku usaha di Kota Kediri harus terus berinovasi agar produknya semakin berdaya saing, dan jangan lupa kuasai pasar nasional dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan," katanya di Kediri, Sabtu.
Mas Abu sapaan akrab Wali Kota dalam acara Kadin Award 2018 di Kota Kediri tersebut, Jumat (18/1) malam mengungkapkan di 2017, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri non-industri tembakau mencapai 7,02 persen. Selain Itu, menurut data BPS pada 2018 menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya angka pengangguran terbuka di Kota Kediri berhasil turun di bawah angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 3,63 persen dari Provinsi Jawa Timur sebesar 3,99 persen.
"Di 2018, Kota Kediri juga berhasil menekan angka kemiskinan sebesar 7,68 persen. Penurunan kemiskinan di Kota Kediri ini, berada di bawah capaian nasional sebesar 9,82 persen dan capaian Jawa Timur sebesar 10,98 persen. Ini menunjukkan bahwa UMKM di Kota Kediri benar-benar menggeliat dan memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran dengan jumlahnya yang mencapai 38.806 usaha," ujar Mas Abu.
Wali Kota mendapatkan penghargaan sebagai "bapak enterpreneur Kota Kediri" dalam acara Kadin Award 2018. Selain itu, Kadin Kota Kediri juga memberikan sejumlah penghargaan pada wirausahawan di kota ini, yakni juara pertama Cornelia dari Siput Studio Desain dimana usahanya bergerak di bidang "wedding vendor", juara dua Sri Astuti dari Souvenir T&T usaha bergerak di bidang suvenir dan hantaran pernikahan dan juara tiga Rike Kusumaningrum dari Batik Jumputan Galuh Kediri.
Beberapa penghargaan lain juga diberikan sebagai "enterpreneur inspirasi" yaitu Nabilah Rizky Amalia dan Naraura Putri Ishana sebagai "young enterpreneur inspirasi", Anna N Anggraini sebagai "inspiring womenpreneur", Anita Wahyu sebagai "enterpreneur inspirasi", Tofik Saputut sebagai "tecnopreneur" dan Aji Prasojo sebagai "socialpreneur".
Selain itu penghargaan juga diberikan untuk Bank Indonesia sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Kota Kediri. Pemangku kebijakan lainnya yang juga berperan aktif dalam pengembangan UMKM di Kota Kediri yaitu Bank Jatim, Universitas Kadiri, Universitas Pawyatan Daha, Klinik UMKM Kota Kediri dan BPJS Ketenagakerjaan.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Kadin Provinsi Jawa Timur Dedi Setiadi, Forkopimda Kota Kediri, Ketua Kadin Kota Kediri Muhammad Solikhin, dan Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, "Miss Indonesia" Nathasa Keniraras dan seluruh "start up" Kota Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wali Kota mengtakan wirausahawan memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi suatu bangsa. Semakin banyak wirausahawan, maka akan berkolerasi terhadap kesejahteraan sebuah negara.
"Pelaku usaha di Kota Kediri harus terus berinovasi agar produknya semakin berdaya saing, dan jangan lupa kuasai pasar nasional dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan," katanya di Kediri, Sabtu.
Mas Abu sapaan akrab Wali Kota dalam acara Kadin Award 2018 di Kota Kediri tersebut, Jumat (18/1) malam mengungkapkan di 2017, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri non-industri tembakau mencapai 7,02 persen. Selain Itu, menurut data BPS pada 2018 menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya angka pengangguran terbuka di Kota Kediri berhasil turun di bawah angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 3,63 persen dari Provinsi Jawa Timur sebesar 3,99 persen.
"Di 2018, Kota Kediri juga berhasil menekan angka kemiskinan sebesar 7,68 persen. Penurunan kemiskinan di Kota Kediri ini, berada di bawah capaian nasional sebesar 9,82 persen dan capaian Jawa Timur sebesar 10,98 persen. Ini menunjukkan bahwa UMKM di Kota Kediri benar-benar menggeliat dan memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran dengan jumlahnya yang mencapai 38.806 usaha," ujar Mas Abu.
Wali Kota mendapatkan penghargaan sebagai "bapak enterpreneur Kota Kediri" dalam acara Kadin Award 2018. Selain itu, Kadin Kota Kediri juga memberikan sejumlah penghargaan pada wirausahawan di kota ini, yakni juara pertama Cornelia dari Siput Studio Desain dimana usahanya bergerak di bidang "wedding vendor", juara dua Sri Astuti dari Souvenir T&T usaha bergerak di bidang suvenir dan hantaran pernikahan dan juara tiga Rike Kusumaningrum dari Batik Jumputan Galuh Kediri.
Beberapa penghargaan lain juga diberikan sebagai "enterpreneur inspirasi" yaitu Nabilah Rizky Amalia dan Naraura Putri Ishana sebagai "young enterpreneur inspirasi", Anna N Anggraini sebagai "inspiring womenpreneur", Anita Wahyu sebagai "enterpreneur inspirasi", Tofik Saputut sebagai "tecnopreneur" dan Aji Prasojo sebagai "socialpreneur".
Selain itu penghargaan juga diberikan untuk Bank Indonesia sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Kota Kediri. Pemangku kebijakan lainnya yang juga berperan aktif dalam pengembangan UMKM di Kota Kediri yaitu Bank Jatim, Universitas Kadiri, Universitas Pawyatan Daha, Klinik UMKM Kota Kediri dan BPJS Ketenagakerjaan.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Kadin Provinsi Jawa Timur Dedi Setiadi, Forkopimda Kota Kediri, Ketua Kadin Kota Kediri Muhammad Solikhin, dan Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, "Miss Indonesia" Nathasa Keniraras dan seluruh "start up" Kota Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019