Surabaya (Antaranews Jatim) - Nilai ekspor Provinsi Jawa Timur pada Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 5,18 persen, dari total 1,62 miliar dolar AS pada November 2018 menjadi 1,53 miliar dolar AS pada bulan berikutnya.
     
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa, mengatakan, nilai total ekspor selama Desember 2018 jika dibandingkan Desember 2017 turun sebesar 1,16 persen.
     
Rinciannya, untuk ekspor nonmigas mencapai 1,49 miliar dolar AS dan ekspor migas mencapai 40,01 juta dolar.
   
Teguh mengatakan, secara kumulatif ekspor Januari-Desember 2018 yang keluar dari Jawa Timur sebesar 20,39 miliar dolar AS, angka itu naik 4,04 persen dibandingkan Januari-Desember 2017 sebesar 19,60 miliar dolar AS.
     
Sedangkan untuk golongan barang utama ekspor nonmigas pada Desember 2018 adalah perhiasan/permata sebesar 231,03 juta dolar AS, disusul komoditas kayu, barang dari kayu sebesar 120,73 juta dolar AS, dan Lemak serta minyak hewan/nabati sebesar 105,39 juta dolar AS.
     
Teguh menjelaskan, untuk negara tujuan ekspor nonmigas Jawa Timur terbesar selama Januari-Desember 2018 adalah Jepang sebesar 3.327,13 juta dolar AS atau berkontribusi 17,42 persen. Disusul Amerika Serikat mencapai 2.589,27 juta dolar AS atau peranan mencapai 13,55 persen dan Tiongkok dengan nilai 2.082,88 juta dolar AS (10,90 persen).
     
"Sedangkan ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai 3.697,26 juta dolar AS atau dengan kontribusi sebesar 19,35 persen, sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa mencapai 1.630,42 juta dolar AS atau 8,54 persen," katanya.
     
Sementara itu, penurunan ekspor juga tercatat pada Oktober ke November 2018, dengan penurunan sebesar 21,11 persen, yaitu dari 2,05 miliar dolar AS menjadi 1,62 miliar dolar AS.
     
Penurunan itu disebabkan turunnya permintaan sejumlah komoditas yang berdampak pada turunnya kinerja ekspor nonmigas maupun migas. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019