Mojokerto (Antaranews Jatim) - Ratusan pasukan kuning dan pasukan hijau se-Kota Mojokerto berkumpul di rumah dinas wali kota Mojokerto di Jalan Hayam Wuruk, Selasa, selepas mengikuti kirab Piala Adipura 2019.

Pasukan kebersihan dan pertamanan di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto itu bernyanyi dan berjoged bersama Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Tak hanya joged bersama, sebelumnya Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto, juga makan bersama di tengah-tengah pasukan penjaga keindahan kota tersebut.

Ungkapan rasa syukur dan kegembiraan itu terwujud setelah mereka melakukan kirab Piala Adipura keliling Kota Mojokerto. Sehari sebelumnya, Ning Ita menerima penghargaan Piala Adipura kategori kota sedang untuk Kota Mojokerto dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta.

Rombongan kirab Adipura melibatkan komunitas VW, Harley Davidson, motor lurah, mobil crane DLH, motor roda tiga pengangkut sampah, mobil tangki air taman. Rombongan inti dengan menaiki mobil VW dan membawa Piala Adipura diisi Kepala DLH Ikromul Yasak, Kepala Satpol PP Heryana Dodik Murtono, serta Gus dan Yuk Kota Mojokerto. Menyusul di belakangnya para camat, 18 lurah mengendarai sepeda motor, pasukan kuning dan pasukan hijau.

Dengan rute kirab kantor wali kota, Jalan Pahlawan, Jalan Raden Wijaya, Jalan Brawijaya, Kantor PMI, Alun-alun Kota Mojokerto, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, dan berakhir di rumah dinas wali kota Mojokerto di Jalan Hayam Wuruk.

Dalam sambutannya, Ning Ita mengatakan bahwa penghargaan Adipura tahun ini adalah yang ketiga kalinya secara beruntun sejak tahun 2016.

"Saya berharap Adipura ini bisa ada tindak lanjut yang lebih baik. Kita punya tenaga atau kader PSN yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang, ketua RT, lurah, dan 240 orang lebih pasukan kuning. Ini bisa menjadi penggerak motivasi bagi masyarakat dalam mengelola sampah yang bersumber dari rumah tangga," katanya.

Wali Kota Mojokerto Ita Puspitasari (berdiri, empat kiri) foto bersama sejumlah pasukan kuning dan pasukan hijau usai kirab Piala Adipura Keliling Kota Mojokerto, Selasa (15/1/2019). (FOTO Humas Pemkab Mojokerto)

Agar ke depan tidak lagi ada timbunan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) setelah ada pemilahan, Ning Ita ingin ada inovasi dari Kota Mojokerto dalam menangani masalah sampah agar Kota Mojokerto menjadi kota yang bebas dari sampah atau zero waste. 

"Saya kira ini bukan hanya angan-angan dan khayalan, tetapi kita semua harus yakin karena sudah ada daerah yang berhasil menjadi zero waste. Ke depan, untuk membebaskan kota kita dari sampah dengan sistem zero waste harus kita realisasikan bersama-sama, dengan peran aktif seluruh masyarakat. Kita harus yakin pada 2020 nanti kota kita akan bebas dari sampah," ujarnya.  

Setelah mendapat Piala Adipura ketiga kalinya, Ning Ita berencana merevitalisasi Tugu Adipura yang ada di perempatan Jalan Bhayangkara. "Revitalisasi ini sebagai bentuk rasa syukur dan rasa bangga kita, karena hal itu sebagai pengakuan bahwa kota kita adalah kota bersih," tambahnya.

Selain itu, Ning Ita juga berencana membangun Tugu Adipura minimal setinggi 20 meter di pertemuan Sungai Brantas dan Kali Klothok sebagai penanda bahwa Mojokerto adalah kota peraih Adipura dan kota yang sehat.

Mengakhiri sambutannya, Wali Kota Mojokerto itu kembali menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pasukan kuning, pasukan hijau dan dukungan seluruh masyarakat Kota Mojokerto, yang telah bekerja keras menjadikan kotanya bersih dan indah. (*) 

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019