Situbondo (Antaranews Jatim) - Puluhan wali murid SD Negeri 2 Plalangan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin mendatangi sekolah dasar itu dan "menyandera" kepala sekolah karena dana bantuan siswa miskin (BSM) Tahun Anggaran 2018 puluhan juta rupiah tidak diberikan kepada siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Kami mendampingi warga dan wali murid SD Negeri 2 Palalangan, Kecamatan Sumbermalang, ngeluruk kepala sekolah. Bahkan wali murid `menyandera` (tidak boleh keluar kelas) kepala sekolah agar menyerahkan bantuan siswa miskin tersebut pada hari ini juga," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Reformasi Situbondo, Suyono saat dihubungi lewat telepon di Situbondo.

Ia menyebutkan, uang dana bantuan siswa miskin program Kartu Indonesia Pintar atau KIP yang ditengarai digelapkan dan digunakan untuk kepentingan pribadi kepala sekolah mencapai sekitar Rp90.000.000 pada Tahun Anggaran 2018.

Di hadapan puluhan wali murid sekolah dasar yang berlokasi di sekitar lereng Gunung Argopuro itu, menurut dia,  kepala sekolah mengakui bahwa uang dana bantuan siswa miskin tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Kalau jumlah siswa dan siswi penerima dana bantuan siswa miskin mulai kelas dua hingga kelas enam sekitar 200 orang siswa penerima program KIP," paparnya.

Suyono mengatakan, hingga pukul 10.30 WIB wali murid dan warga setempat masih bertahan di sekolah dasar itu dan meminta kepala sekolah tidak keluar kelas sebelum membagikan dana bantuan siswa miskin kepada wali murid.

Sementara Modahlan, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Plalangan sampai saat ini masih belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan penggelapan dana bantuan miskin siswa SD itu, begitu juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi karena saat dihubungi lewat telepon,  tidak aktif. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019