London (Antara/Xinhua) - Saham-saham Inggris berakhir lebih lemah pada perdagangan Jumat (11/1), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London turun 0,36 persen atau 24,69 poin, menjadi 6.918,18 poin.

NMC Health, penyedia layanan kesehatan swasta, mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan sahamnya kehilangan 5,05 persen.

Diikuti oleh saham Smurfit Kappa Group, sebuah perusahaan kemasan kertas bergelombang terkemuka, yang jatuh 4,55 persen, serta Astrazeneca, sebuah perusahaan farmasi dan bio-farmasi multinasional, turun 3,56 persen.

Sementara itu, Taylor Wimpey, pengembang perumahan yang fokus di Inggris, melonjak 4,80 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham Persimmon dan Barrat, yang masing-masing meningkat sebesar 4,36 persen dan 2,90 persen.

Di Jerman, saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat (11/1), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt melemah 34,13 poin atau 0,31 persen, menjadi 10.887,46 poin.

Perusahaan perawatan kesehatan Eropa Fresenius SE mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya jatuh 2,71 persen.

Disusul oleh saham pemasok otomotif Continental dan produsen otomotif Volkswagen, yang masing-masing kehilangan 2,05 persen dan 1,77 persen.

Di sisi lain, asosiasi perumahan Vonovia mencatat keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya meningkat 2,86 persen.

Diikuti oleh saham maskapai penerbangan Jerman Lufthansa dan produsen semikonduktor Infineon Technologies, yang masing-masing naik 1,72 persen dan 0,98 persen.

Perusahaan manufaktur dan elektronik Siemens adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 230,7 juta euro (265,9 juta dolar AS).

Di Prancis, saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat (11/1), dengan indeks acuan CAC-40 di Paris turun 0,51 persen atau 24,32 poin, menjadi 4.781,34 poin.

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC-40, tercatat sebanyak 26 saham mengalami penurunan harga.

Pemasok otomotif multinasional Prancis Valeo mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya anjlok 6,35 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan pengolahan limbah Veolia Environment yang jatuh 2,90 persen, dan produsen ban Prancis Michelin turun 2,73 persen.

Sementara itu, perusahaan telekomunikasi Prancis Orange, menguat 1,47 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan induk produsen barang fashion mewah Prancis, Hermes, yang meningkat 1,33 persen, serta pabrikan mobil Prancis Peugeot naik 1,20 persen.

Di Spanyol, saham-saham Spanyol ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat (11/1), dengan indeks acuan IBEX-35 di Madrid naik 0,23 persen atau 20,30 poin, menjadi 8.877,10 poin.

Sebanyak 17 saham dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX-25 berhasil membukukan kenaikan harga.

Grup maskapai penerbangan IAG meningkat 3,28 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips".

Disusul oleh saham perusahaan media Mediaset dan perusahaan real estat Merlin, yang masing-masing naik 2,90 persen dan 1,70 persen.

Di sisi lain, perusahaan infrastruktur Tecnicas Reunidas menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya jatuh 2,65 persen.

Diikuti oleh saham pemberi pinjaman Spanyol Bankinter yang merosot 2,23 persen dan bank terbesar keempat Spanyol Bankia turun 1,44 persen. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019