Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pangdam V/ Brawijaya, JawaTimur, Mayjen TNI Arif Rahman meminta anggota Babinsa harus ikut menyosialisasikan kepada masyarakat agar mempergunakan hak pilihnya dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.
"Dalam menyosialisasikan pemilu bukan berarti mengarahkan untuk mendukung salah satu peserta pemilu. Sebab, TNI harus netral," kata dia di Boionegoro, Kamis.
Ia mengemukakan kunjungannya di Bojonegoro untuk silahturahim dengan jajaran Kodim 0813.Selain itu, juga memberikan arahan kepada jajarannya untuk membantu kepolisian resor (polres) dalam pengamanan pemilu agar berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
Dalam pengarahan kepada jajarannya dia menekankan anggotanya ikut menciptakan rasa aman di masyarakat sampai pelaksanaan pencoblosan 17 April.
"Kami juga minta babinsa ikut mendorong masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pemilu," katanya seraya menyebutkan di Jatim, tercatat ada sekitar 13.000 anggota Babinsa.
Ia juga meminta anggota Babinsa segera menyelesaikan permasalahan yang muncul di lapangan bekerja sama dengan Babinkamtibmas, Kepala Desa (Kades) dan tokoh masyarakat agar tidak berkembang.
Yang jelas, lanjut dia, TNI harus netral dalam melaksanakan sosialisasi pemilu, sehingga hanya bisa mengajak atau mengimbau masyarakat datang untuk memilih.
Menjawab pertanyaan, ia menegaskan kondisi di Jawa Timur, sampai sekarang ini menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 sangat kondusif.
"Kondisi Jawa Timur kondusif karena ada sinergitas TNI, kepolisian dan pemerintah daerah," ucapnya.
Ia menyebutkan dengan jumlah 30 ribu anggota di batalyon-batalyon di Jawa Timur, siap membantu Polda Jawa Timur, kalau memang dibutuhkan dalam pengamanan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.
"Di objek vital seperti lapangan minyak Blok Cepu kalau memang dibutuhkan tambahan pasukan ya kami siap," ucapnya menambahkan.
Di Bojonegoro Mayjen TNI Arif Rahman dengan rombongan, mengujungi lokasi lapangan minyak Blok Cepu dengan operator ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Kecamatan Gayam, sebelum melanjutkan kunjungan kerja ke Tuban. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dalam menyosialisasikan pemilu bukan berarti mengarahkan untuk mendukung salah satu peserta pemilu. Sebab, TNI harus netral," kata dia di Boionegoro, Kamis.
Ia mengemukakan kunjungannya di Bojonegoro untuk silahturahim dengan jajaran Kodim 0813.Selain itu, juga memberikan arahan kepada jajarannya untuk membantu kepolisian resor (polres) dalam pengamanan pemilu agar berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
Dalam pengarahan kepada jajarannya dia menekankan anggotanya ikut menciptakan rasa aman di masyarakat sampai pelaksanaan pencoblosan 17 April.
"Kami juga minta babinsa ikut mendorong masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pemilu," katanya seraya menyebutkan di Jatim, tercatat ada sekitar 13.000 anggota Babinsa.
Ia juga meminta anggota Babinsa segera menyelesaikan permasalahan yang muncul di lapangan bekerja sama dengan Babinkamtibmas, Kepala Desa (Kades) dan tokoh masyarakat agar tidak berkembang.
Yang jelas, lanjut dia, TNI harus netral dalam melaksanakan sosialisasi pemilu, sehingga hanya bisa mengajak atau mengimbau masyarakat datang untuk memilih.
Menjawab pertanyaan, ia menegaskan kondisi di Jawa Timur, sampai sekarang ini menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 sangat kondusif.
"Kondisi Jawa Timur kondusif karena ada sinergitas TNI, kepolisian dan pemerintah daerah," ucapnya.
Ia menyebutkan dengan jumlah 30 ribu anggota di batalyon-batalyon di Jawa Timur, siap membantu Polda Jawa Timur, kalau memang dibutuhkan dalam pengamanan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.
"Di objek vital seperti lapangan minyak Blok Cepu kalau memang dibutuhkan tambahan pasukan ya kami siap," ucapnya menambahkan.
Di Bojonegoro Mayjen TNI Arif Rahman dengan rombongan, mengujungi lokasi lapangan minyak Blok Cepu dengan operator ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Kecamatan Gayam, sebelum melanjutkan kunjungan kerja ke Tuban. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019