Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) memiliki skema untuk membuat sodetan di bawah jalur rel kereta api guna mengurangi terjadinya banjir yang kerap kali melanda Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Humas PPLS, Hengky Listya Adi, Rabu mengatakan, dengan adanya sodetan tersebut maka aliran air yang selama ini terhalang rel kereta api bisa segera dituntaskan.
"Kalau selama ini yang berhasil disedot adalah banjir di sisi timur rel, sedangkan di sisi barat rel masih belum tertangani secara maksimal karena memang lokasinya terhalang oleh rel kereta api," katanya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya tidak serta merta bisa dengan mudah melakukan aktivitas sodetan tersebut karena berada di ranah PT KAI sebagai pemangku kepentingan atas rel kereta api tersebut.
"Oleh karena itu, tentunya kami akan berkoordinasi dengan PT KAI terlebih dahulu terkait dengan skema tersebut, mengingat setiap kali turun hujan Jalan Raya Porong bisa dipastikan akan terendam banjir," katanya.
Ia mengakui, jika selama ini banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong salah satunya disebabkan oleh luberan Kali Ketapang yang ada di sisi utara tanggul penahan lumpur.
"Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jalan Raya Porong meskipun wilayah ini tidak terjadi hujan. Mengingat Sidoarjo merupakan wilayah Delta yang bisa sewaktu-satu mendapatkan kiriman dari hulu sungai," katanya.
Sebelumnya, dalam dua hari terakhir Jalan Raya Porong, Sidoarjo tergenang oleh air banjir dengan ketinggian sekitar 40 sampai dengan 60 centimeter. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya lubang jalan sehingga menyebabkan banyak pengendara, terutama roda dua, yang terjebak dalam banjir tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Humas PPLS, Hengky Listya Adi, Rabu mengatakan, dengan adanya sodetan tersebut maka aliran air yang selama ini terhalang rel kereta api bisa segera dituntaskan.
"Kalau selama ini yang berhasil disedot adalah banjir di sisi timur rel, sedangkan di sisi barat rel masih belum tertangani secara maksimal karena memang lokasinya terhalang oleh rel kereta api," katanya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya tidak serta merta bisa dengan mudah melakukan aktivitas sodetan tersebut karena berada di ranah PT KAI sebagai pemangku kepentingan atas rel kereta api tersebut.
"Oleh karena itu, tentunya kami akan berkoordinasi dengan PT KAI terlebih dahulu terkait dengan skema tersebut, mengingat setiap kali turun hujan Jalan Raya Porong bisa dipastikan akan terendam banjir," katanya.
Ia mengakui, jika selama ini banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong salah satunya disebabkan oleh luberan Kali Ketapang yang ada di sisi utara tanggul penahan lumpur.
"Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jalan Raya Porong meskipun wilayah ini tidak terjadi hujan. Mengingat Sidoarjo merupakan wilayah Delta yang bisa sewaktu-satu mendapatkan kiriman dari hulu sungai," katanya.
Sebelumnya, dalam dua hari terakhir Jalan Raya Porong, Sidoarjo tergenang oleh air banjir dengan ketinggian sekitar 40 sampai dengan 60 centimeter. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya lubang jalan sehingga menyebabkan banyak pengendara, terutama roda dua, yang terjebak dalam banjir tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019