Surabaya (Antaranews Jatim) - Kelompok relawan Barisan Gus dan Santri (Baguss) Bersatu membentuk struktur kepengurusan di seluruh daerah sebagai wujud penggalangan dukungan intensif untuk pemenangan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.
"Terbukti dalam waktu tiga pekan usai deklarasi, Baguss sudah memiliki struktur kepengurusan di hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim, begitu juga Jateng, Jabar, Banten, dan DKI," ujar Koordinator Baguss Bersatu, Irfan Wahid, ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa.
Deklarasi relawan dilakukan pada 18 Desember 2018 bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ponpes Tebuireng, Jombang.
Putra pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) itu mengklaim jaringan alumni pondok setempat sangat aktif dan keluarga besar pesantren memutuskan bergabung.
Menurut dia, jaringan santri dan alumni Tebuireng di berbagai daerah banyak membuka pesantren yang keilmuannya bersumber dari KH Hasyim Asyari.
Baguss Bersatu, kata dia, dikenal sebagai kelompok relawan yang merepresentasikan sikap dan pemikiran Gus Sholah terhadap fenomena dan situasi masyarakat, termasuk soal politik.
Selain itu, Gus Sholah yang merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari selama ini dikenal sebagai kiai sepuh di lingkungan NU yang pendapat dan sikap politiknya dinantikan banyak pihak.
"Demikian pula mayoritas keturunan Mbah Hasyim Asyari cenderung satu pemikiran mendukung Pak Jokowi dan Kiai Maruf, karena memang beliau pilihan terbaik saat ini," ucap Gus Ipang, sapaan akrabnya.
Sementara itu, sejak kunjungan Presiden Jokowi ke Ponpes Tebuireng dan bertemu empat mata dengan Gus Sholah, lanjut dia, pihaknya semakin bersemangat mengantarkan Jokowi sebagai pemimpin di Indonesia dua periode.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Terbukti dalam waktu tiga pekan usai deklarasi, Baguss sudah memiliki struktur kepengurusan di hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim, begitu juga Jateng, Jabar, Banten, dan DKI," ujar Koordinator Baguss Bersatu, Irfan Wahid, ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa.
Deklarasi relawan dilakukan pada 18 Desember 2018 bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ponpes Tebuireng, Jombang.
Putra pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) itu mengklaim jaringan alumni pondok setempat sangat aktif dan keluarga besar pesantren memutuskan bergabung.
Menurut dia, jaringan santri dan alumni Tebuireng di berbagai daerah banyak membuka pesantren yang keilmuannya bersumber dari KH Hasyim Asyari.
Baguss Bersatu, kata dia, dikenal sebagai kelompok relawan yang merepresentasikan sikap dan pemikiran Gus Sholah terhadap fenomena dan situasi masyarakat, termasuk soal politik.
Selain itu, Gus Sholah yang merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari selama ini dikenal sebagai kiai sepuh di lingkungan NU yang pendapat dan sikap politiknya dinantikan banyak pihak.
"Demikian pula mayoritas keturunan Mbah Hasyim Asyari cenderung satu pemikiran mendukung Pak Jokowi dan Kiai Maruf, karena memang beliau pilihan terbaik saat ini," ucap Gus Ipang, sapaan akrabnya.
Sementara itu, sejak kunjungan Presiden Jokowi ke Ponpes Tebuireng dan bertemu empat mata dengan Gus Sholah, lanjut dia, pihaknya semakin bersemangat mengantarkan Jokowi sebagai pemimpin di Indonesia dua periode.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019