Trenggalek (Antaranews Jatim) - Pemerintah menargetkan pembangunan fisik dan penyelesaian Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang telah dimulai sejak 2014 bisa rampung secara keseluruhan pada 2021.

Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Trenggalek, Senin.

"Molor karena teknis dan faktor alam," katanya.

Lambannya proses pembebasan lahan dan pergerakan tanah yang memicu longsor di sejumlah titik lokasi proyek menjadi alasan utama perpanjangan masa pengerjaan proyek bernilai miliaran rupiah tersebut.

Akibatnya, saat ini proses pembangunannya masih sekitar 35 persen dari rencana.

"Karena pelaksanaan pembebasan lahan yang sedikit susah itu jauh-jauh hari kami sudah memprediksi proses pembangunannya akan molor dari estimasi sebelumnya, yaitu 2017," katanya.

Dengan kondisi seperti itu, dimungkinkan pembangunannya akan selesai kurun waktu 2020 hingga 2021.

Kendati demikian, pemerintah akan terus berusaha dan berkomitmen untuk menyingkat waktu pengerjakan megaproyek tersebut, agar waktu penyelesaiannya tidak terjadi rentang waktu yang lama dengan pembangunan Bendungan Bendo di wilayah Kabupaten Ponorogo, yang saat ini pembangunannya sudah mencapai 75 persen.

"Semoga saja proses pembangunannya cepat selesai, sehingga manfaatnya dapat secepatnya dirasakan masyarakat Trenggalek dan sekitarnya," katanya.

Dengan molornya waktu pelaksanaan tersebut, membuat anggaran pembangunan Bendungan Tugu melonjak lebih dari Rp1 triliun. Jumlah tersebut dua kali lipat dari rencana awal yang hanya berkisar di angka Rp500 miliar.

Selain itu, diharapkan dengan selesainya proyek di perbatasan antara Kabupaten Trenggalek dengan Ponorogo tersebut akan mampu mengurangi 50 persen potensi banjir di wilayah Trenggalek kota. Selain itu juga mampu mengairi puluhan ribu hektare area persawahan di wilayah Trenggalek dan Tulungagung.

Sedangkan proses pembangunan Bendungan Tugu telah dilakukan selama hampir lima tahun terakhir sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Sedangkan pada awal masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat melakukan peninjauan langsung dan menargetkan proyek tersebut akan selesai pada tahun 2017. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019