Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi memprediksi kontribusi industri jasa, perdagangan, hotel, hingga restoran kepada PDRB wilayah Surabaya tahun 2019 akan naik menjadi 51 persen, karena adanya pembenahan fasilitas kota.
     
"Selain adanya pembenahan fasilitas kota, banyak faktor juga yang memicu peningkatan tersebut," kata Jamhadi kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Ia mengatakan, sesuai catatan Kadin Surabaya pada tahun 2018, sektor tersebut mampu berkontribusi sebesar 49 persen terhadap PDRB.

"Kami memprediksi porsi industri jasa, perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB Surabaya bisa meningkat menjadi 51 persen, sebab ada pembangunan fasilitas bisnis seperti perhotelan, rumah makan, dan tempat olahraga yang berstandar internasional di area Surabaya," katanya.

Selain itu, kata Jamhadi, Kota Surabaya juga telah meraih banyak penghargaan sebagai kota kelas dunia, hal itu berpotensi dapat menarik minat turis domestik maupun luar negeri untuk berkunjung ke Surabaya, sehingga otomatis perputaran uang di sektor itu akan ikut terkerek.

Ia mengatakan, tahun lalu perputaran uang di Surabaya berada di angka Rp2 triliun tiap harinya, sedangkan untuk Jatim mencapai Rp6,5 triliun.

"Oleh karena itu, kami optimistis angka tersebut dapat lebih besar lagi dipicu oleh meningkatnya industri jasa dan perdagangan. Oleh karena itu, kami berharap agar pemerintah dapat terus membenahi berbagai fasilitas, sekaligus mendorong penjualan UKM agar bisa berkontribusi lebih besar lagi terhadap ekonomi Surabaya," katanya.

Sementara untuk lingkup Jatim, yang menjadi kontributor besar terhadap PDRB adalah industri pengolahan sebesar 30 persen, disusul jasa dan perdagangan 17 persen serta pertanian menyumbang 15 persen.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019