Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah aktivis 1998 di Kota Surabaya mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan perkara hoaks soal surat suara Pemilu 2019 sebanyak tujuh kontainer sudah tercoblos dan berada di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

"Kami mendukung pelaporan ke aparat, dan polisi harus segera mencari siapa pelaku penyebar hoaks," ujar Koordinator Eksponen 1998, Kusnan, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, kabar bohong tersebut merupakan bencana yang bisa memecah belah bangsa Indonesia sehingga siapapun pelakunya harus bertanggung jawab.

"Siapapun dia dan apapun posisinya harus ditangkap, termasuk motif penyebaran fitnah itu. Kami mendukung aparat untuk melacaknya," ucapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kicauan politikus Partai Demokrat Andi Arief di akun Twitter pribadinya tentang isu tersebut sehingga membuat publik menjadi ramai.

Pada kesempatan tersebut, Kusnan mengirimkan paket berisi buah ditambah suplemen serta vitamin kepada Andi Arief melalui Kantor Pos yang dialamatkan ke Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta.

Ia mengaku paketan yang dikirim secara kilat itu sebagai bentuk rasa sayang kepada Andi Arief sebagai sesama aktivis, termasuk pengingat agar lebih bijak memanfaatkan teknologi.

Sementara itu, melalui Ketua KPU RI Arief Budiman beserta beberapa komisioner lainnya telah mendatangi Kantor Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, Jakarta, untuk melaporkan serta membawa barang bukti, seperti gambar, suara dan tulisan, meski enggan dikatakannya lebih rinci.

"Kami ke Bareskrim bersama Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu. Kami punya kewajiban untuk membuat Pemilu ini berjalan aman, damai, luber dan jurdil. Kalau ada ancaman dan tindakan-tindakan yang mengganggu maka KPU melawan," katanya.

Setelah mendapat informasi tentang kontainer berisi surat suara pemilu yang sudah dicoblos, ia telah membuktikan langsung ke lokasi kontainer dan menemukan informasi tersebut adalah kabar bohong. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019