Malang (Antaranews Jatim) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang mengirimkan 48 mahasiswa dari berbagai program studi untuk menjalani magang mengajar selama satu tahun yang dilakukan secara bergelombang di Yayasan Lukmanulhakeem, Yala, Thailand.
      
Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang Dr Nurcholis Snuyeko di Malang, Kamis, mengemukakan dari 48 mahasiswa yang lolos seleksi tersebut, diberangkatkan secara bertahap (berkelanjutan) setiap bulan, dimana setiap bulan ada empat mahasiswa yang diberangkatkan dan yang sudah menjalani magang selama satu bulan di yayasan tersebut kembali ke kampus.
       
"Mahasiswa yang magang ini mulai diberangkatkan ke Thailand pada 27 Januari mendatang dan mereka ditempatkan menyebar di sejumlah sekolah, baik jenjang SD, SMP maupun SMA di bawah naungan Yayasan Lukmanulhakeem," tutur rektor yang juga Ketua FORKI Kota Malang itu didampingi Kepala Pusat Kerja Sama dan Humas (PKHM), Dr Rochsun.
       
Nurcholis menjelaskan selama satu bulan magang mengajar di Thailand, para mahasiswa tersebut menjadi kewenangan yayasan tempat magang, seperti tempat tinggal dan kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan mahasiswa yang menanggung tiket keberangkatan dan kepulangan.
       
Meski tempat tinggal dan kebutuhan pangan ditanggung yayasan tempat mereka mengajar, lanjut Nurcholis, mereka harus tetap mempunyai "saving money". "Masalah finansial ini menjadi salah satu kriteria lolos tidaknya mahasiswa magang di Negeri Gajah Putih itu," katanya.
       
Selain masalah finansial, kata doktor Sosiologi itu,  materi seleksi juga mencantumkan keterampilan mengajar, komunikasi dalam bahasa Inggris, serta kemampuan membaca Alquran. Sebab, selain mengajar bahasa Indonesia, mahasiswa magang tersebut juga diwajibkan mengajar mengaji.        
        
Sementara itu,  Kepala PKHM IBU Malang Dr Rochsun menerangkan program magang mengajar ke Thailand tersebut terbuka dan berlaku untuk seluruh mahasiswa aktif. "Tidak ada batasan harus program studi tertentu karena terpenting mereka lolos seleksi dan harus memiliki kemampuan membaca Alquran," kata Rochsun usai menyeleksi mahasiswa yang berniat magang ke Thailand di kampus setempat.
       
Untuk angkatan pertama yang akan diberangkatkan pada 27 Januari nanti, tercatat 20 mahasiswa yang mengikuti seleksi. Dari 20 mahasiswa tersebut, akan disaring menjadi empat mahasiswa. "Bagi mahasiswa yang lolos seleksi akan tinggal di Thailand selama satu bulan dan mengajar bahasa Indonesia serta mengaji (baca Alquran)," tuturnya.
       
Setelah angkatan pertama menjalani magang selama satu bulan di Thailand, akan menyusul angkatan kedua an seterusnya hingga angkatan ke-12. Sehingga, secara keseluruhan ada 48 mahasiswa yang bakal magang mengajar di Thailand selama 2019.
       
Menyinggung konversi nilai dari magang tersebut, Rochsun mengatakan bisa dikonversikan ke salah satu mata kuliah wajib. Mereka bisa memilih dikonversikan ke nilai Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau praktik mengajar, serta Pengabdian Masyarakat Berbasis Pendidikan (PMBP).
       
"Bagi mahasiswa yang belum lolos seleksi, masih diberi kesempatan mengikuti seleksi gelombang berikutnya. Mereka yang lolos dan mengikuti tes ini ada mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidikmisi dan beasiswa lainnya," papar Rochsun.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019