Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, memastikan debit Bengawan Solo di daerahnya aman untuk pelaksanaan Festival Bengawan dengan kegiatan parade perahu hias juga Sastra Bengawan.

"Debit Bengawan Solo aman untuk pelaksanaan parade perahu hias Festival Bengawan, bahkan panitia meminta tambahan debit air kepada  Perum jasa Tirta 1 Sub Divisi Jasa ASA III/3 Bojonegoro agar perjalan perahu lancar," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Bojonegoro Budiyanto, Minggu.

Penambahan debit, kata dia, dilakukan dengan menambah melalui bukaan pintu Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu.

Dalam pelaksanaan parade perahu hias itu diikuti 22 perahu, di antaranya, delapan perahu dari desa yang dilalui parade perahu hias, sedangkan lainnya dari berbagai instansi terkait dengan disaksikan ribuan warga dari tepi Bengawan Solo di sepanjang rute yang dilalui perade perahu hias.

Dalam pelaksanaan perahu hias yang pemberangkatannya dari lapangan Sale di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, pukul 08.00 WIB, dengan  lokasi pemberhentian di taman Bengawan Solo (TBS) sekitar pukul 10.00 WIB.

Di lokasi pemberhentian di TBS, juga dimeriahkan dengan parade sejumlah pelukis yang melukis kawasan di seputaran TBS dengan tema "Ruwat Rawat Bengawan" (merawat Bengawan Solo). Selain itu, juga parade puisi dengan menampilkan sejumlah penyair dari kalangan pelajar.

"Melihat debit air Bengawan Solo yang sekarang ada sebenarnya termasuk surut," kata dia menegaskan.

Oleh karena itu, ia optimistis pelaksanaan "Sastra Bengawan" yang panggungnya mengambil lokasi di bantaran Bengawan Solo aman tidak akan terganggu kemungkinan air Bengawan Solo merangkak naik.

"Kalau saja di daerah hulu Jawa Tengah terjadi hujan, maka debit air akan ditahan di Bendung Gerak, sehingga pelaksanaan Sastra Bengawan tetap bisa berjalan tanpa terganggu air," ucapnya menegaskan.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Bengawan di Bojonegoro Didik Wahyudi, menjelaskan panitia berencana untuk membukukan puisi karya penyair yang dibacakan dalam Sastra Bengawan Minggu malam.

Di dalam Sastra Bengawan akan tampil 20 penyair dari berbagai daerah di Jawa Timur, yaitu  Sirikit Syah (Surabaya), Ardi Susanti (Tulungagung), Kusprihyanto (Ngawi), Asrie Dede (Tuban), Kanjeng Sastra Taruna (Madiun), dan Suwandi Adi Suroto.

Selain itu, juga Alif Zam Billah Feat Yuni Diyah Sulistyo (Rembang, Jawa Tengah), Yonathan Rahardja, Heri Lamong (Lamongan), Nastain Ahmad (Bojonegoro), Hardho Sayoko (Ngawi), Santos Sammin P Zerli, dan Abdul Jalil.

Lainnya, Anjrah Lelono Broto (Mojokerto), Bonari Nabonenar (Trenggalek), Agus Rego Ilalang (Nganjuk), Herry Abdi Gusti, Rakai Lukman (Gresik), Gampang Prawoto, Autar Abdillah (Unvesa Surabaya) dan Mashuri (Balai Bahasa Jawa Timur).

"Pembiayaannya akan mengambil dana dari hasil lelang para pelukis yang mengikuti Festival Bengawan," kata dia dibenarkan panitia lainnya Agus Sighro. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018