Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengandalkan program Sapta Pesona untuk meningkatkan dan menarik kunjungan wisatawan ke sejumlah lokasi wisata di daerah itu yang ditargetkan sebanyak tujuh juta orang pada 2018.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara di Malang, Sabtu, mengemukakan, Sapta Pesona yang menjadi andalan tersebut terdiri tujuh unsur, yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.
"Sapta pesona inilah yang terus kami kuatkan bagi para pengelola wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) pada masyarakat. Kami optimistis penerapan Sapta Pesona ini mampu menjadi alat untuk mencapai target kunjungan wisatawan pada tahun ini," ujarnya.
Selain Sapta Pesona, lanjut Made, menggeliatnya sektor pariwisata di berbagai desa dan lokasi-lokasi wisata baru juga menjadi harapan dalam mengejar target kunjungan wisata tujuh juta wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Hanya saja, lanjut Made, beberapa bulan terakhir ini, arus kunjungan wisatawan ke Malang sedikit menurun karena faktor cuaca, seiring hujan berkepanjangan serta bencana alam di sejumlah wilayah.
“Padahal, selama ini kami masih mengandalkan wisata pantai, bahkan pantai di Kabupaten Malang menjadi primadona bagi wisatawan," kata Made.
Karena terkendala cuaca dan sejumlah bencana alam baru-baru ini, kata Made, kunjungan wisata ke Kabupaten Malang yang masih mengandalkan pantai dan wisata pedesaan ini agak menurun dan belum mampu mencapai target.
Hingga Desember 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Malang baru mencapai sekitar 85 persen atau lebih kurang enam juta jiwa.
Bahkan, kunjungan wisata ke lokasi wisata desa pun ikut terkendala dengan kondisi hujan cukup ekstrim dalam beberapa bulan terakhir. Konsep wisata terbuka di alam yang menjadi andalan pun menjadi sepi, bahkan kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga awal 2019.
Namun demikian, Made tetap optimistis target 7 juta kunjungan wisata tersebut akan terpenuhi pada pengujung tahun, apalagi arus kunjungan wisata pada momen libur Natal belum masuk data.
"Selain libur Natal, masih ada momen libur Tahun Baru 2019. Biasanya pada momen libur Natal dan Tahun Baru, jumlah wisatawan akan melonjak drastis," kata Made.
Sejumlah loaksi wisata pantai yang selama ini menjadi andalan dan primadona bagi wisatawan domestk maupun mancanegara, di antaranya Pantai Sendangbiru, Kondangmerak, Goa China, Bajul Mati, Pantai Bengkung, Ungapan, dan Balaikambang. Pantai-pantai tersebut berada di sepanjang pesisir Pantai Selatan Malang.
Sementara itu lokasi wisata nonpantai di antaranya Desa Pujon Kidul yang saat ini juga menjadi andalan, bahkan sudah mendunia. Selain itu, Desa Ngadas yang menjadi jalur menuju arah Gunung Bromo, serta sumber-sumber air yang disulap menjadi lokasi wisata, seperti Sumber Maron, Sumber Sirah dan Sumber Taman.
Kabupaten Malang juga masih memiliki lokasi wisata buatan, bahkan melegenda, yakni Wendit Water Park, pemandian Dewi Sri di Pujon serta air terjun (coban) di sejumlah wilayah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara di Malang, Sabtu, mengemukakan, Sapta Pesona yang menjadi andalan tersebut terdiri tujuh unsur, yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.
"Sapta pesona inilah yang terus kami kuatkan bagi para pengelola wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) pada masyarakat. Kami optimistis penerapan Sapta Pesona ini mampu menjadi alat untuk mencapai target kunjungan wisatawan pada tahun ini," ujarnya.
Selain Sapta Pesona, lanjut Made, menggeliatnya sektor pariwisata di berbagai desa dan lokasi-lokasi wisata baru juga menjadi harapan dalam mengejar target kunjungan wisata tujuh juta wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Hanya saja, lanjut Made, beberapa bulan terakhir ini, arus kunjungan wisatawan ke Malang sedikit menurun karena faktor cuaca, seiring hujan berkepanjangan serta bencana alam di sejumlah wilayah.
“Padahal, selama ini kami masih mengandalkan wisata pantai, bahkan pantai di Kabupaten Malang menjadi primadona bagi wisatawan," kata Made.
Karena terkendala cuaca dan sejumlah bencana alam baru-baru ini, kata Made, kunjungan wisata ke Kabupaten Malang yang masih mengandalkan pantai dan wisata pedesaan ini agak menurun dan belum mampu mencapai target.
Hingga Desember 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Malang baru mencapai sekitar 85 persen atau lebih kurang enam juta jiwa.
Bahkan, kunjungan wisata ke lokasi wisata desa pun ikut terkendala dengan kondisi hujan cukup ekstrim dalam beberapa bulan terakhir. Konsep wisata terbuka di alam yang menjadi andalan pun menjadi sepi, bahkan kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga awal 2019.
Namun demikian, Made tetap optimistis target 7 juta kunjungan wisata tersebut akan terpenuhi pada pengujung tahun, apalagi arus kunjungan wisata pada momen libur Natal belum masuk data.
"Selain libur Natal, masih ada momen libur Tahun Baru 2019. Biasanya pada momen libur Natal dan Tahun Baru, jumlah wisatawan akan melonjak drastis," kata Made.
Sejumlah loaksi wisata pantai yang selama ini menjadi andalan dan primadona bagi wisatawan domestk maupun mancanegara, di antaranya Pantai Sendangbiru, Kondangmerak, Goa China, Bajul Mati, Pantai Bengkung, Ungapan, dan Balaikambang. Pantai-pantai tersebut berada di sepanjang pesisir Pantai Selatan Malang.
Sementara itu lokasi wisata nonpantai di antaranya Desa Pujon Kidul yang saat ini juga menjadi andalan, bahkan sudah mendunia. Selain itu, Desa Ngadas yang menjadi jalur menuju arah Gunung Bromo, serta sumber-sumber air yang disulap menjadi lokasi wisata, seperti Sumber Maron, Sumber Sirah dan Sumber Taman.
Kabupaten Malang juga masih memiliki lokasi wisata buatan, bahkan melegenda, yakni Wendit Water Park, pemandian Dewi Sri di Pujon serta air terjun (coban) di sejumlah wilayah. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018