Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, punya banyak objek wisata pantai yang indah, salah satunya Pantai Cemara. Pantai ini tergolong unik karena dikelilingi lebih dari 19.000 pohon cemara yang rindang sekaligus menjadi tempat bertelurnya penyu.

Pantai Cemara terletak di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, yang berjarak hanya tiga kilometer dari pusat kota. Memasuki area pantai, mata pengunjung langsung dimanjakan dengan hamparan pasir pantai yang bersih. Deretan pohon cemara udang  yang rindang berjajar di sepanjang bibir pantai. Pohon-pohon itu sekaligus menjadi peneduh bagi pengunjung.

“Saya baru saja berkunjung ke Pantai Cemara. Bersih, udaranya sangat sejuk, bikin betah berlama-lama. Kondisi ini harus terus dijaga oleh semua wisatawan, warga, dan pelaku usaha di sekitar pantai,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Kamis.

Anas juga mengapresiasi para pedagang dan kelompok usaha bersama (KUB) di sekitar pantai yang terus menjaga kerapian. Deretan pedagang terjajar rapi, dengan bangunan warung didominasi material kayu.

"Pertahankan kerapian bangunan di sini, jangan berlomba membangun maju ke pinggir pantai. Karena pantai ini bersih dan asri, kelompok nelayan kalau bisa mulai membangun homestay di kawasan ini yang dikelola bersama," kata Anas.

Pantai ini merupakan kawasan konservasi bahari yang diinisiasi bareng antara Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi bersama nelayan setempat. Awalnya, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Pakis Rejo dan kondisinya sangat gersang.

Melihat kondisi itu, pada 2011, kelompok nelayan Pakis Rejo mulai melakukan penanaman pohon cemara udang dengan dukungan penuh Dinas Perikanan dan Pangan (DPP) Banyuwangi.

"Kami dapat bantuan bibit cemara udang dari Dinas Perikanan, lalu oleh nelayan di sini ditanam di sepanjang pantai,” ujar Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pantai Pakis Rejo Muhammad Muhyi.

Kini, di pantai yang arealnya mencapai 10,2 hektar ini dipenuhi 19 ribu pohon cemara udang dan cemara laut. Pemandangan pantai yang gersang, dan panas sudah tergantikan dengan pantai yang rindang dan nyaman dan Pantai Pakis Rejo pun semakin dikenal sebagi Pantai Cemara.

"Penanaman pohon cemara tetap kami lakukan, namun sekarang kami sudah bisa melakukan pembibitan sendiri. Bahkan, kami memberikan kesempatan kepada wisatawan yang berkunjung untuk berdonasi pohon cemara. Nelayan memiliki penghasilan tambahan dengan menjual bibit cemara udang," kata Muhyi.

Dengan keasrian dan kebersihan pantai yang selalu terjaga, pantai ini menjadi tempat bertelurnya penyu, khususnya penyu jenis Lekang. Memang, penyu hanya mau bertelur di pantai yang bersih. Tempat bertelurnya penyu ini diberi nama zona inti khusus yang luasnya mencapai empat hektar. 

"Di zona inti tersebut wisatawan yang datang berkunjung dilarang melakukan aktivitas apapun selain treking di sepanjang pantai. Di zona inti tersebut juga dijadikan zona inti hutan kota," kata Muhyi.

Menurut Muhyi, sejak 2014, oleh nelayan nelayan telur-telur penyu tersebut dipindahkan ke tempat penangkaran dan ditetaskan. Tempat penangkaran penyu ada di sekitar kawasan tersebut.

“Penyu-penyu akan mulai berlabuh dan bertelur pada bulan Maret sampai Agustus. Tapi puncaknya pada bulan Juni, bisa dipastikan setiap malam ada penyu yang mendarat untuk menetas,” katanya. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018