Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, akan menggelar selawatan dan doa bersama menyambut tahun baru 2019 di Alun-alun setempat, sebagai bagian dari memeriahkan acara tahun baru sekaligus kirim doa untuk mereka yang menjadi korban bencana.

"Di alun-alun kami adakan selawatan akhir tahun. Kami beri hiburan agar mengurangi berbagai kegiatan misalnya mabuk-mabukan, balapan," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan kegiatan selawatan itu melibatkan grup selawat di wilayah ini. Dalam acara itu juga digelar doa bersama yang akan diikuti warga setempat. Doa bersama dilakukan sebagai bagian pengharapan agar Kediri dan Indonesia ke depan semakin baik dan berkah. Doa juga diperuntukkan bagi mereka yang terkena musibah agar diberi ketabahan.

Selain doa bersama, pemerintah kota juga akan menggelar festival musik di area Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri. Pada acara itu, akan diisi para musisi muda serta grup band. Mereka akan menampilkan berbagai musik untuk menghibur warga.

"Kami wadahi para musisi muda di festival band di Kediri. Kemudian teman-teman komunitas dan generasi muda yang punya UMKM kami fasilitasi dengan lapak di area GOR," kata dia.

Nur juga menambahkan, selain grup band di Kediri, acara itu juga dimeriahkan dengan penampilan grup band asal ibukota, yakni Geisha. Mereka sebagai band tamu yang ditampilkan untuk mengisi acara tahun baru di GOR Jayabaya Kediri itu.

Nur mengungkapkan, acara tahun baru itu mulai digelar pada 31 Desember 2018 berlanjut hingga dini hari. Selain itu, juga digelar acara jalan sehat bersama yang akan diikuti warga Kota Kediri dengan mengambil start di GOR Jayabaya Kota Kediri.

Ia juga mengatakan, pemerintah kota juga tidak akan menggelar pesta kembang api, sebab dinilai tidak ada manfaat. Terlebih lagi, pesta itu dinilai ada risiko bahaya.

"Sudah beberapa tahun tidak ada pesta kembang api. Kami hindari itu karena dinilai mubazir, sebab ada risiko bahaya. Kami sudah pernah bahas sebab balon udara dan kembang api sejauh mungkin dihindari," kata Nur.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Kediri AKP Kamsudi mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk titik kumpul warga saat tahun baru. Sesuai dengan agenda pemerintah kota, ada dua titik, namun nantinya anggota akan disebar di titik-titik yang berpotensi warga berkumpul.

"Kami fokus pengamanan doa bersama dan kegiatan lainnya. Yang punya kegiatan dari pemkot tapi tetap pengamanan dan kami bagi personelnya," kata dia.

Ia mengungkapkan ada sekitar 600 personel gabungan yang diterjunkan untuk pengamanan selama libur panjang, Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 tersebut. Mereka disebar di enam pos yang ada di wilayah hukum Polresta Kediri.

Pihaknya berharap, selama libur panjang ini berlangsung aman. Arus lalu lintas juga kondusif. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018