Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang melakukan pemantauan kurang lebih di lima titik untuk memastikan kesiapan keamanan perayaan Natal 2018 di wilayah Kota Malang, supaya para warga bisa melakukan ibadah dengan tenang dan dalam suasana yang kondusif.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pihaknya bersama para pemangku kepentingan terkait dan Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sudah melakukan berbagai upaya koordinasi untuk mengamankan perayaan Natal 2018, yang diharapkan bisa berjalan kondusif dan aman.

"Kami ingin meyakinkan kepada masyarakat, bahwa pemerintah hadir pada saat mereka melakukan ibadah. Pada jemaat diharapkan bisa merasa tenang dalam beribadah, dan dipastikan tidak akan terjadi apa-apa," kata Sutiaji, di Gereja Katedral Ijen Kota Malang, Senin.

Sutiaji menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima dari Kepolisian Resort Malang Kota, kondisi saat ini di Kota Malang sangat kondusif. Upaya sterilisisasi di beberapa gereja yang ada di Kota Malang juga melibatkan Tim K9, untuk memberikan jaminan keamanan kepada jemaat.

Polres Malang Kota sendiri menerjunkan sebanyak 300 personel dalam Operasi Lilin 2018, ditambah dengan personel lain dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), instansi lain, serta elemen masyarakat kurang lebih sebanyak 200 personel yang terlibat.

"Selain itu, juga ada CCTV yang dipasang untuk memantau situasi secara terus-menerus. Ketika ada hal yagn mencurigakan, bisa sedini mungkin untuk bisa ditangkal," kata Sutiaji.

Sementara itu, Ketua Dewan Pastoral Paroki Katedral, Nugroho, menyatakan bahwa untuk tingkat keamanan pada perayaan Natal 2018, dinilai jauh lebih baik dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan adanya persiapan yang jauh lebih baik.

"Perhatian pemerintah, saya katakan sudah sangat luar biasa. Kedatangan Wali Kota ke sini sudah menunjukkan rasa kebersamaan warga Kota Malang," kata Nugroho.

Polres Malang Kota menyiapkan sebanyak tiga Pos Pengamanan (Pos Pam) khususnya di area-area yang dinilai membutuhkan keamanan ekstra. Tiga titik tersebut adalah, Gereja Kayutangan, Gereja Ijen, dan Gereja Katolik Paroki St. Albertus.

Namun, penempatan personel keamanan tersebut tidak hanya akan fokus pada tiga titik itu saja, melainkan juga akan disebar di beberapa area yang membutuhkan perhatian khusus. Pelaksanaan Operasi Lilin 2018 di Jawa Timur dimulai pada 21 Desember 2018, hingga 1 Januari 2019.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018