Jakarta (Antaranews Jatim) - Sejumlah warga di kawasan Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, kembali mengungsi menyusul bunyi sirine peringatan alarm tsunami.

"Saat ini sedang ada peringatan tsunami, warga dan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) sementara berada di lokasi tinggi menunggu peringatan itu dicabut," ujar Komandan Tim Penyelamatan ACT, Kusmayadi di Jakarta, Minggu.

Tim ACT mengirimkan tiga tim yang berada di wilayah Anyer, Tanjung Lesung dan wilayah Pantai Carita. Dia menjelaskan Tanjung Lesung merupakan wilayah yang terparah yang terkena dampak tsunami.

Selain itu juga beredar video yang berisi peringatan tsunami. Dalam video yang viral di media sosial itu, sejumlah unsur Muspida Kabupaten Pandeglang yang menuju ke lokasi, kembali keluar dari kawasan Tanjung Lesung Resort karena adanya informasi gelombang setinggi empat meter.

Seorang warga Labuan, Anita, mengaku mengevakuasi keluarganya ke wilayah Serang untuk menghindari bencana susulan.

Tsunami yang terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu malam itu juga menyebabkan jalan menuju lokasi bencana sulit diakses.

"Akses menuju lokasi susah, karena banyak puing-puing yang menutup akses jalan," kata Rina yang memutuskan untuk tetap berada di Cilegon.

Awalnya Rina, hendak menuju lokasi di kawasan Tanjung Lesung, Pandeglang, untuk memberikan bantuan karena banyak teman-temannya yang menjadi korban. Namun akhirnya ia membatalkannya karena akses jalan yang sulit untuk dilalui.(*)

Pewarta: Indriani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018