Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator Bambang Harjo Soekartono mendorong berbagai perusahaan untuk turut berpartisipasi dalam menangani masalah 'stunting' atau penderita pertumbuhan tinggi badan yang tidak ideal bagi anak-anak di Indonesia, dengan menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur I, yang meliputi wilayah Kota Surabaya dan Sidoarjo itu, menyebut jumlah penderita stunting mencapai 33 persen dari total penduduk Indonesia, yang rata-rata diderita oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.
"Berdasarkan data yang dirilis World Health Organization pada bulan April 2018, Indonesia menempati peringkat ketiga terbesar di Asia terkait masalah stunting, yaitu di bawah Timor Leste dan India," katanya kepada wartawan, di sela menghadiri kegiatan penyaluran dana CSR di Kantor PT Dharma Lautan Utama, Jalan Kanginan Surabaya, Sabtu.
Bambang mendesak masalah kekurangan gizi ini harus cepat dicarikan solusinya. "Kami juga mendorong semua pengusaha untuk turut membantu dengan menyalurkan dana CSR sebesar dua persen dari laba sesuai dengan ketetapan pemerintah," ujarnya.
Anggota Komisi V DPR RI itu juga menjabat sebagai penasihat di perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama, yang hari ini menyalurkan dana CSR dengan mengkhitan sebanyak 77 anak-anak usia 5 hingga 8 tahun.
"Saya sebagai anggota Komisi V DPR RI dan juga penasihat PT Dharma Lautan Utama mengapresiasi kegiatan khitanan massal melalui program penyaluran dana CSR ini. Kami harap anak-anak bisa tumbuh sehat dan membanggakan keluarga, daerah, bangsa dan negaranya. Terutama juga menjadi anak yang bebas stunting," ujar politisi dari Partai Gerindra tersebut.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin H Poedjono memastikan program CSR telah rutin disalurkan oleh perusahaannya setiap tahun untuk menyejahterakan masyarakat.
"Kami selalu mengalokasikan 2 sampai 2,5 persen dari total pendapatan perusahaan untuk dana CSR setiap tahun. Dengan begitu diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat membaik," katanya.
Dia mencontohkan, PT Dharma Lautan Utama sepanjang tahun ini telah beberapa kali menyalurkan dana CSR.
"Belum lama lalu kami telah menyalurkan dana CSR untuk beberapa panti asuhan dan sekarang kami gelar khitanan massal," ujarnya.
Erwin menyebut jumlah anak yang mengikuti khitanan massal dari program dana CSR PT Dharma Lautan Utama tahun ini meningkat, dari tahun lalu hanya 60 anak, tahun menjadi 77 anak.
"Tahun ini ada juga anak dari pengungsi Palu yang menjadi peserta khitanan massal, yang kebetulan tinggal bersama keluarganya di Surabaya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur I, yang meliputi wilayah Kota Surabaya dan Sidoarjo itu, menyebut jumlah penderita stunting mencapai 33 persen dari total penduduk Indonesia, yang rata-rata diderita oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.
"Berdasarkan data yang dirilis World Health Organization pada bulan April 2018, Indonesia menempati peringkat ketiga terbesar di Asia terkait masalah stunting, yaitu di bawah Timor Leste dan India," katanya kepada wartawan, di sela menghadiri kegiatan penyaluran dana CSR di Kantor PT Dharma Lautan Utama, Jalan Kanginan Surabaya, Sabtu.
Bambang mendesak masalah kekurangan gizi ini harus cepat dicarikan solusinya. "Kami juga mendorong semua pengusaha untuk turut membantu dengan menyalurkan dana CSR sebesar dua persen dari laba sesuai dengan ketetapan pemerintah," ujarnya.
Anggota Komisi V DPR RI itu juga menjabat sebagai penasihat di perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama, yang hari ini menyalurkan dana CSR dengan mengkhitan sebanyak 77 anak-anak usia 5 hingga 8 tahun.
"Saya sebagai anggota Komisi V DPR RI dan juga penasihat PT Dharma Lautan Utama mengapresiasi kegiatan khitanan massal melalui program penyaluran dana CSR ini. Kami harap anak-anak bisa tumbuh sehat dan membanggakan keluarga, daerah, bangsa dan negaranya. Terutama juga menjadi anak yang bebas stunting," ujar politisi dari Partai Gerindra tersebut.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin H Poedjono memastikan program CSR telah rutin disalurkan oleh perusahaannya setiap tahun untuk menyejahterakan masyarakat.
"Kami selalu mengalokasikan 2 sampai 2,5 persen dari total pendapatan perusahaan untuk dana CSR setiap tahun. Dengan begitu diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat membaik," katanya.
Dia mencontohkan, PT Dharma Lautan Utama sepanjang tahun ini telah beberapa kali menyalurkan dana CSR.
"Belum lama lalu kami telah menyalurkan dana CSR untuk beberapa panti asuhan dan sekarang kami gelar khitanan massal," ujarnya.
Erwin menyebut jumlah anak yang mengikuti khitanan massal dari program dana CSR PT Dharma Lautan Utama tahun ini meningkat, dari tahun lalu hanya 60 anak, tahun menjadi 77 anak.
"Tahun ini ada juga anak dari pengungsi Palu yang menjadi peserta khitanan massal, yang kebetulan tinggal bersama keluarganya di Surabaya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018