Jakarta, (Antara)  - Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (Institut STIAMI) kembali menyelenggarakan Wisuda Program Diploma Tiga, Program Sarjana dan Program Pascasarjana Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI ke-35 Semester Ganjil Tahun Akademik 2018-2019.

Dalam kesempatan ini, Institut STIAMI yang mengukuhkan 822 wisudawan yang terdiri dari Program Diploma Tiga sebanyak 74 wisudawan, Program Sarjana sejumlah 583 wisudawan, dan Program Pascasarjana mencapai 165 wisudawan di Jakarta, Kamis (20/12).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberikan pembicara kunci, meminta agar Institut STIAMI terus menjadi Kampus Pendidikan (Teaching  University) yang dapat menghasilkan manusia baru yang berahlak mulia dan berkualitas.

"Institut STIAMI harus menjadi lembaga pendidikan yang siap melahirkan lulusan-lulusan berahlak mulia, dan membawa perubahan yang baik bagi kehidupan bangsa Indonesia," tegasnya.

Institut STIAMI memang selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengedepankan ahlak, adab sebagai makhluk sosial dan berlandaskan pada agama. Maka tak heran, jika Gubernur DKI amat menaruh harapan pada Institut STIAMI.

Selama ini pula Institut STIAMI terus menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam rangka menghasilkan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas yang menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara.

"Kami mengharapkan pencapaian ini menjadi modal yang kuat dalam berkompetisi di era yang semakin terbuka ini. Tidak ada lagi sekat-sekat antarnegara, setiap orang dimudahkan untuk berprofesi di negara yang berbeda apalagi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini," kata Rektor Institut STIAMI, Dr Ir Panji Hendrarso, MM.

Rektor pun mengingatkan agar para lulusan untuk tidak cepat berpuas diri dengan kemampuan yang sudah dimiliki saat ini, tetapi terus menempa dan meningkatkan kapasitas diri dengan selalu menjadi manusia yang terus belajar dan memiliki integritas diri yang kuat dengan berbasis kepada nilai-nilai moral dan etika yang bersifat universal.

"Kami yakin ke depan Institut STIAMI akan terus berkembang semakin baik dengan komitmen kuat untuk mengembangkan nilai-nilai organisasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional," kata Rektor.

Untuk mencapai hal tersebut, saat ini Institut STIAMI terus melakukan berbagai pembenahan dan inovasi terkait pembelajaran, fasilitas, sarana prasarana penunjang dan kerja sama dengan pihak lain.

Untuk pembelajaran STIAMI menerapkan sistem pembelajaran berbasis TIK seperti menerapkan model "single sign on", pembelajaran "blended learning" dan lainnya.

Kerja sama dengan perusahaan maupun perguruan tinggi dari luar negeri, juga menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan STIAMI dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusan.

Saat ini setidaknya 28 instansi swasta yang telah menjalin kerja sama dengan STIAMI di antaranya Jawa Pos dan BNI. Selain itu, ada 9 perguruan tinggi asing yang menjalin kerja sama baik dalam hal riset, tugas belajar dan pengembangan sistem perkuliahan.

"Dengan Pemprov DKI Jakarta, kami terlibat dalam pengembangan dan penelitian tentang kuliner Betawi," tambah Rektor.

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah 3, Dr M Samsuri mengingatkan, menjadi sarjana tidaklah cukup untuk meraih kesuksesan. Sarjana dengan nilai IPK yang sempurna sekali pun belum menjamin bisa meraih sukses.

“Salah satu yang ikut menentukan kesuksesan seseorang adalah semangat dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat," ujar Samsuri.

Karena itu, setelah menjalani prosesi wisuda, Samsuri meminta agar para sarjana tidak berhenti untuk belajar, termasuk saat menjadi seorang profesional. Orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu dan sebaliknya orang yang terus belajar adalah pemlik masa depan.

Tiga kunci penting untuk meraih sukses saat sarjana sudah memasuki dunia kerja adalah selalu berkontribusi untuk memberi terlebih dahulu dan bukan meminta apa yang didapat. Filosofi tangan di atas lebih baik harus terus dipegang teguh oleh para sarjana.

Kedua, jangan pernah mempersulit urusan orang lain. "Jika kita mempermudah urusan orang lain, tentu Allah akan mempermudah pula urusan kita. Ketiga, jadilah seperti padi, makin tua makin berisi, makin merunduk padi. Kembangkan sikap rendah hati dan selalu menjalin kerja sama dengan orang lain". (*)

Pewarta: Chandra Hamdani Noor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018