Kediri (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Presiden nomo urut 02 Sandiaga Uno yang merupakan pendamping Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2019 mengungkapkan tidak terlalu ambil pusing dengan elektabilitas yang naik dan turun menjelang pemilihan umum dan lebih meniatkan untuk ibadah.
"Mengenai elektabilitas, saya niatkan ibadah saja. Pak Kiai mengingatkan kekuasan itu milik Allah dan Allah akan memberikan ke siapa yang Dia kehendaki," katanya ditemui saat silaturahim di Pondok Pesantren Al Falah Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis.
Mantan Wagub DKI Jakarta itu hanya akan berupaya kerja keras berbuat yang terbaik. Salah satu upaya yang dilakukan dengan silaturahim, karena dia yakin Allah sudah memutuskan yang terbaik untuk dirinya serta pasangannya Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2019.
"Kekuasaan itu milik Allah. Kalau Allah berkehendak akan lakukan dengan segala acara. Jadi ini bagian silaturahim, dilakukan sebagai keinginan kami untuk belajar, memohon doa dan saling mendoakan," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan putri almarhum KH Abdurrahman Wahid, yakni Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid. Sebagai pendukung dari calon Presiden Joko Widodo dengan pasangannya KH Makruf Amin, dirinya dengan tim akan berbuat optimal.
Yenny saat berkunjung ke Jombang awal pekan ini mengatakan elektabilitas suara dari pasangan calon yang naik dan turun menjelang Pemilu Presiden 2019 adalah hal yang lumrah. Namun, dirinya yakin suara akan lebih dinamis pada Januari 2019.
"Biasa itu, yang paling penting justru suara yang mengambang. Meyakinkan door to door, masyarakat yang belum membuat keputusan, itu akan lebih terlihat hasilnya," tuturnya.
Yenny juga optimistis suara dari calon presiden yang didukungnya yakni Joko Widodo dengan pasangannya KH Makruf Amin masih mendapatkan suara yang cukup tinggi, dari para pendukung dan simpatisan. Jika berhasil meraih suara dari yang masih mengambang dipastikan jumlah suara untuk pasangan Jokowi-KH Makruf lebih tinggi lagi.
Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 serentak pada 17 April 2019. Beberapa persiapan sudah dilakukan, termasuk dalam penyediaan kotak suara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Mengenai elektabilitas, saya niatkan ibadah saja. Pak Kiai mengingatkan kekuasan itu milik Allah dan Allah akan memberikan ke siapa yang Dia kehendaki," katanya ditemui saat silaturahim di Pondok Pesantren Al Falah Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis.
Mantan Wagub DKI Jakarta itu hanya akan berupaya kerja keras berbuat yang terbaik. Salah satu upaya yang dilakukan dengan silaturahim, karena dia yakin Allah sudah memutuskan yang terbaik untuk dirinya serta pasangannya Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2019.
"Kekuasaan itu milik Allah. Kalau Allah berkehendak akan lakukan dengan segala acara. Jadi ini bagian silaturahim, dilakukan sebagai keinginan kami untuk belajar, memohon doa dan saling mendoakan," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan putri almarhum KH Abdurrahman Wahid, yakni Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid. Sebagai pendukung dari calon Presiden Joko Widodo dengan pasangannya KH Makruf Amin, dirinya dengan tim akan berbuat optimal.
Yenny saat berkunjung ke Jombang awal pekan ini mengatakan elektabilitas suara dari pasangan calon yang naik dan turun menjelang Pemilu Presiden 2019 adalah hal yang lumrah. Namun, dirinya yakin suara akan lebih dinamis pada Januari 2019.
"Biasa itu, yang paling penting justru suara yang mengambang. Meyakinkan door to door, masyarakat yang belum membuat keputusan, itu akan lebih terlihat hasilnya," tuturnya.
Yenny juga optimistis suara dari calon presiden yang didukungnya yakni Joko Widodo dengan pasangannya KH Makruf Amin masih mendapatkan suara yang cukup tinggi, dari para pendukung dan simpatisan. Jika berhasil meraih suara dari yang masih mengambang dipastikan jumlah suara untuk pasangan Jokowi-KH Makruf lebih tinggi lagi.
Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 serentak pada 17 April 2019. Beberapa persiapan sudah dilakukan, termasuk dalam penyediaan kotak suara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018