Malang, (Antaranews Jatim) - Hujan Deras yang mengguyur wilayah Kota Malang kurang lebih satu jam pada Senin, menyebabkan sejumlah ruas jalanan di kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut terendam banjir.
Salah satu warga Kota Malang yang ditemui Antara di sekitar Jalan Kalpataru, Kota Malang, Rian Purnomo (36), mengatakan tidak bisa melewati ruas Jalan Borobudur untuk menuju Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, karena terendam banjir.
"Saya tadi terjebak macet cukup parah, informasinya banjir di Jalan Borobudur dan airnya cukup deras. Kemudian saya melewati jalan-jalan yang lebih kecil, tapi macetnya luar biasa," kata Rian, Senin.
Menurut Rian, dikarenakan banjir yang terjadi di Jalan Borobudur dekat dengan Monumen Pesawat tersebut, banyak kendaraan bermotor yang berputar arah. Namun, pada saat yang bersamaan pula, berbarengan dengan jam pulang kantor sehingga macet tidak terhindarkan.
Selain itu, ada juga kejadian pohon tumbang dan menutup akses jalan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Tri Oki Rudianto Prasetijo saat dikonfirmasi Antara mengatakan bahwa banjir terjadi di titik-titik yang sudah menjadi langganan genangan air.
"Titik langanan banjir yang itu-itu saja seperti Jalan Galunggung, Jalan Borobudur, Jalan S. Parman dan lainnya. Tadi ada banjir di Jalan Candi Mendut, Kelurahan Tulusrejo, Kota Malang," kata Tri.
Berdasarkan pantauan Antara, imbas dari banjir di Jalan Borobudur tersebut menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. Dampaknya hingga ke Jalan Letjen S Parman, yang berjarak kurang lebih 5,4 kilometer. Dengan kondisi tersebut, banyak pengguna jalan mengambil jalur alternatif, namun juga terdampak kemacetan yang luar biasa.
Tercatat, kemacetan juga terjadi di Jalan Sarangan, Jalan Mawar, Jalan Bungur, Jalan Kalpataru, hingga ke Jalan Soekarno Hatta, yang berjarak kurang lebih 4,3 kilometer.
Berdasarkan data BPBD Kota Malang, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah bencana di Kota Malang cenderung mengalami peningkatan. Pada 2016, Kota Malang tercatat 108 kejadian dan angka tersebut meningkat pada 2017 menjadi 192 kejadian.
Sementara mulai Januari hingga 4 Desember 2018, BPBD Kota Malang mencatat sudah ada 197 kejadian bencana dan diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun, terlebih memasuki musim hujan.
Lima kecamatan yang ada di Kota Malang dan paling sering terkena bencana adalah Kecamatan Kedungkandang dengan 49 kejadian bencana, Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru dengan masing-masing 39 kejadian, Kecamatan Sukun 33 kejadian, dan Kecamatan Klojen 31 kejadian.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Salah satu warga Kota Malang yang ditemui Antara di sekitar Jalan Kalpataru, Kota Malang, Rian Purnomo (36), mengatakan tidak bisa melewati ruas Jalan Borobudur untuk menuju Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, karena terendam banjir.
"Saya tadi terjebak macet cukup parah, informasinya banjir di Jalan Borobudur dan airnya cukup deras. Kemudian saya melewati jalan-jalan yang lebih kecil, tapi macetnya luar biasa," kata Rian, Senin.
Menurut Rian, dikarenakan banjir yang terjadi di Jalan Borobudur dekat dengan Monumen Pesawat tersebut, banyak kendaraan bermotor yang berputar arah. Namun, pada saat yang bersamaan pula, berbarengan dengan jam pulang kantor sehingga macet tidak terhindarkan.
Selain itu, ada juga kejadian pohon tumbang dan menutup akses jalan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Tri Oki Rudianto Prasetijo saat dikonfirmasi Antara mengatakan bahwa banjir terjadi di titik-titik yang sudah menjadi langganan genangan air.
"Titik langanan banjir yang itu-itu saja seperti Jalan Galunggung, Jalan Borobudur, Jalan S. Parman dan lainnya. Tadi ada banjir di Jalan Candi Mendut, Kelurahan Tulusrejo, Kota Malang," kata Tri.
Berdasarkan pantauan Antara, imbas dari banjir di Jalan Borobudur tersebut menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. Dampaknya hingga ke Jalan Letjen S Parman, yang berjarak kurang lebih 5,4 kilometer. Dengan kondisi tersebut, banyak pengguna jalan mengambil jalur alternatif, namun juga terdampak kemacetan yang luar biasa.
Tercatat, kemacetan juga terjadi di Jalan Sarangan, Jalan Mawar, Jalan Bungur, Jalan Kalpataru, hingga ke Jalan Soekarno Hatta, yang berjarak kurang lebih 4,3 kilometer.
Berdasarkan data BPBD Kota Malang, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah bencana di Kota Malang cenderung mengalami peningkatan. Pada 2016, Kota Malang tercatat 108 kejadian dan angka tersebut meningkat pada 2017 menjadi 192 kejadian.
Sementara mulai Januari hingga 4 Desember 2018, BPBD Kota Malang mencatat sudah ada 197 kejadian bencana dan diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun, terlebih memasuki musim hujan.
Lima kecamatan yang ada di Kota Malang dan paling sering terkena bencana adalah Kecamatan Kedungkandang dengan 49 kejadian bencana, Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru dengan masing-masing 39 kejadian, Kecamatan Sukun 33 kejadian, dan Kecamatan Klojen 31 kejadian.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018