Malang (Antaranews Jatim) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam waktu dekat ini segera membuka program beasiswa  negara-negara yang ada di belahan Benua Afrika.
      
Rektor UMM, Dr Fauzan di Malang, Jawa Timur, Minggu, mengemukakan saat ini UMM sedang membuka banyak beasiswa untuk negara berkembang. Pada tahun ini ada sekitar 300 mahasiswa asing yang menempuh pendidikan tingginya di UMM dan sebagian melalui program beasiswa.
      
"Secepatnya akan kami buka beasiswa sampai Afrika, sehingga Islamic University in Uganda (IUIU) bisa bergabung. Kami juga menawarkan beasiswa di masa depan dengan memberi jalur kerja sama dengan rekan kerja sama UMM seperti Erasmus Mundus dan Darmasiswa," kata Fauzan.
      
Fauzan mengaku hal itu juga disampaikan kepada Wakil Rektor Islamic University in Uganda (IUIU), Ismail Simbwa Gyagenda ketika berkunjung ke UMM akhir pekan lalu. Kunjungan Wakil Rektor UIUI itu bertujuan mengulik rahasia UMM memajukan universitasnya.
       
Dalam pertemuan itu, kata Fauzan, Ismail mengeluhkan IUIU yang kekurangan sumber dana dan pengajar. Satu-satunya sumber dana yang diperoleh IUIU dari sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) mahasiswa.
       
Lebih lanjut, Fauzan menjelaskan di UMM mahasiswa hanya membayar Rp4 juta per semester. "Menurut Wakil Rektor UIUI tersebut, biaya sebesar Rp4 juta per semester itu sangat murah, tapi saya bilang jika biaya sebesar itu terbilang mahal, karena biaya hidup di Indonesia cukup murah," tuturnya.
      
Namun demikian, kata Fauzan, SPP tersebut masih bisa ditekan karena UMM banyak memiliki unit bisnis. Pemasukan dari unit bisnis ini yang nantinya digunakan untuk meringankan biaya operasional perguran tinggi. Selain itu, unit bisnis milik UMM juga dijadikan laboratorium terapan bagi mahasiswa.
      
Sementara itu, sebelumnya Wakil Rektor UIUI, Ismail Simbwa Gyagenda mengaku terkejut dengan biaya kuliah (SPP) di UMM yang dianggap sangat murah. "Di UIUI hanya ada sekitar 9.000 mahasiswa dan kebanyakan dari mereka juga tidak mampu. Maka kami kesulitan untuk bertahan," kata Ismail.
      
Ismail menjelaskan IUIU adalah satu-satunya universitas Islam di Uganda. Sehingga, perhatian pemerintah kepada IUIU sangat minim. "Dana bantuan juga jarang datang," ucapnya.
      
Untuk diketahui, peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Uganda berada di urutan 157 dari 182 negara.
      
Sementara itu, pertemuan antara UMM dengan Wakil Rektor UIUI merupakan awal dari kerja sama kedua belah pihak untuk saling membangun bangsa melalui pendidikan.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018