Madiun (Antaranews Jatim) - Tim Satuan Petugas (Satgas) Pangan Kota Madiun, Jawa Timur, mengantisipasi praktik penimbunan bahan kebutuhan pokok (sembako) yang rawan terjadi menjelang momentum Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Kepala Satuan Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Suhariyono, Rabu mengatakan penimbunan tersebut rawan dilakukan oknum pedagang maupun distributor hingga berimbas pada kenaikan harga demi mendapatkan keuntungan. 

"Kami antisipasi adanya penimbunan. Momentum tingginya kebutuhan akan bahan pangan dan makanan saat Natal dan Tahun Baru rawan dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab," ujar AKP Suhariyono kepada wartawan di Madiun.

Untuk itu, pihaknya akan intensif melakukan pengecekan di gudang-gudang makanan dan bahan makanan yang ada di wilayah hukumnya.

Pihaknya juga melakukan pemantauan guna mengantisipasi praktik daging sapi dan ayam gelonggongan serta daging sapi oplosan dengan daging celeng.

"Jika ada ditemukan yang nekad melakukan penimbunan, daging sapi gelonggongan, maupun daging sapi oplosan celeng, maka akan kami tindak dengan tegas," ucap Suhariyono, menegaskan.

Berdasarkan survei yang dilakukan tim Satgas Pangan, saat ini menjelang Natal dan tahun baru telah terjadi kenaikan harga untuk sejumlah komoditas di pasar tradisional setempat. Di antaranya beras, telur ayam ras, daging ayam potong, bawang merah, dan beberapa jenis sayuran.

Ia menambahkan, selain harga dan penyalahgunaan penimbunan, pihaknya bersama anggota Satgas Pangan lainnya juga intensif melakukan pemantauan stok pangan menjelang Natal dan tahun baru.

Pihaknya memastikan, jika nanti ditemukan ada oknum pedagang atau distributor yang menyalahgunakan pendistribusian dengan melakukan penimbunan bahan makanan, maka akan diberikan tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku.

Bagi warga yang mengetahui ada praktik penyalahgunaan penyaluran dan penimbunan bahan makanan, maka bisa melapor ke polisi ataupun tim Satgas Pangan Madiun.

Pihaknya juga meminta masyarakat Kota Madiun tidak melakukan pembelian bahan kebutuhan pokok dengan secara berlebihan, namun sesuai kebutuhan saja. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018