Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan meninggikan jalan di seputar jembatan Bengawan Solo ke arah kota setinggi 17 centimeter.

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro S. Hartono, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang akan meninggikan jalan di seputar jembatan Bengawan Solo ke arah kota untuk mengimbangi jalan dari arah jembatan.

"Adanya peninggian jalan di kota karena jalan dari arah jembatan terlalu tinggi dibandingkan jalan di kota yang sekarang ada," ucapnya.

Dengan demikian, kata dia, jalan dari arah jembatan masuk kota yang akan ditinggikan yaitu jalan lurus ke arah jembatan, ke arah selatan, ke arah utara, setinggi 17 centimeter dengan panjang masing-masing 50 meter.

Dari hasil rapat koordinasi analisis dampak lalu lintas atas keberadaan jembatan Bengawan Solo, menurut dia, kendaraan yang bisa melalui jembatan Bengawan Solo itu hanya kendaraan roda dua, karena masih ada pekerjaan penyelesaian akhir pembangunan jembatan.

Itupun, lanjut dia, kendaraan bermotor roda dua kalau akan melewati jembatan yang diperbolehkan kendaraan dari arah selatan, sedangkan kendaraan roda dua dari arah jembatan kalau masuk kota harus berbelok ke kiri.

"Tadi pagi kami menempatkan petugas untuk mengatur arus lalu lintas di seputar jembatan," ucapnya.

Pejabat Pelaksana Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, sebelumnya,  mengimbau masyarakat tidak memanfaatkan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk, karena masih banyak pekerjaan.

Menurut dia, pekerjaan penyelesaian akhir pembangunan jembatan, merupakan pekerjaan ringan berupa pengaspalan jalan di jembatan, pembangunan bangunan di Kecamatan Trucuk, termasuk pembangunan jalan bagi pejalan kaki dengan alokasi anggaran Rp6,4 miliar.

"Kami optimistis kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak terakhir 25 Desember 2018," katanya.

Yang jelas, menurut dia, sebelum jembatan dimanfaatkan untuk umum akan dilakukan uji coba kekuatan jembatan yang akan dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).

"Jembatan Bengawan Solo dibuka untuk umum kalau sudah memperoleh rekomendasi teknis dan uji tekan dari Kementerian PUPR," ucapnya.

Jembatan Bengawan Solo di Kota-Trucuk pada tahap awal dibangun kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang dan dibangun sejak Februari 2016.

Tahap pertama pekerjaannya yaitu pembangunan fondasi jembatan dan pekerjaan lainnya menelan biaya Rp25 miliar dari APBD 2016 dan Rp58 miliar dari APBD 2017.

Pembangunan Jembatan Bengawan Solo dengan panjang 145 meter, lebar 9,75 meter, memiliki model lengkung "grider" dengan bahan baja. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018