Pamekasan (Antaranews Jatim) - Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam meminta pemerintah pusat ikut membantu empat kabupaten di Pulau Madura untuk mempromosikan batik tulis hasil kerajinan masyarakat di wilayah itu.

"Ini kami menyampaikan saat acara pembukaan acara pameran UKM empat kabupaten se-Madura yang digelar di Jakarta Rabu pagi," katanya, Rabu malam.

Dalam keterangan persnya yang disampaikan kepada media terkait kegiatan pameran UKM se-Madura yang digelar di Jakarta pada 28 hingga 29 November 2018, Bupati menjelaskan, permintaan itu disampaikan secara langsung kepada Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga.

Menurut Bupati, Madura memiliki potensi bagus di sektor UKM dan kerajinan batik tulis.

Secara umum, lanjut dia, empat Kabupaten di Madura, yakni Sampang, Bangkalan, Sumenep dan Pamekasan memang masih tertinggal dibanding wilayah lain. 

Menurut dia, di pulau tersebut, saat ini ada sebanyak 52.200 UKM dengan jumlah sebanyak 3.625 koperasi dan 7.080 perajin batik dari total jumlah pendudukan sebanyak sekitar 4 juta jiwa. 

Hanya saja, pembinaan terhadap potensi lokal yang ada di Madura belum tergarap secara maksimal.

"Saya pikir jika pembinaan kepada mereka dilakukan secara berkesinambungan, maka optimistis Madura akan mampu mengejar ketertinggalan dibanding wilayah lain di Indonesia ini," kata Bupati.

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur memberi contoh, batik Madura yang hampir semuanya merupakan batik tulis, namun masih kalah populer dibanding batik Solo maupun Yogyakarta.

"Padahal batik Madura ini kualitasnya sangat bagus, namun karena kurang promosi, maka gaungnya kurang dirasakan dibanding batik-batik lainnya," katanya. 

Oleh karenanya, Bupati mengharapkan peran aktif pemerintah pusat untuk ikut mempromosikan batik Madura, sehingga hasil kerajinan rakyat Madura terangkat.

"Misalnya tadi kami menyampaikan kepada Menteri, seminggu sekali, pegawai pegawai kementerian di tingkat pusat, diwajibkan memakai batik Madura. Harapan saya selaku kepala daerah seperti itu," kata bupati muda asal Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini.

Menurut dia, sejak mencalonkan diri sebagai Bupati Pamekasan pada Pilkada 27 Juni 2018 bersama wakilnya Raja`e, program utamanya adalah peningkatan kewirausahaan, guna menekan terjadinya pengangguran.

"batik tulis menjadi perioritas, karena batik yang ada di Madura, khususnya di Pamekasan sebenarnya memiliki kualitas bagus, namun belum ditopang pola promosi yang massif," katanya.

Makanya, salah satu upaya yang kini terus gencar dilakukan Pemkab Pamekasan adalah dengan mengadakan pameran, seperti yang digelar di Jakarta pada 28 hingga 29 November 2018 itu. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018