Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah perwakilan United Nations Children's Fund (UNICEF) mengunjungi Mal Pelayanan Publik di Gedung Siola, Surabaya, Selasa, salah satunya guna mempelajari pelayanan administrasi kependudukan untuk anak dan keluarga.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Surabaya M Taswin mengatakan, kunjungan UNICEF kali ini untuk mempelajari tiga hal, yaitu pelayanan administrasi kependudukan untuk anak dan keluarga yang cepat dan singkat, sistematika kerja dan operasi Command Center 112 Kota Surabaya yang terbukti efektif, dan bertemu dengan beberapa pelaku usaha muda di bidang teknologi digital di Koridor.
"Kami sudah menyampaikan sekilas tentang tiga hal itu dan selanjutnya mereka langsung diajak berkunjung ke beberapa fasilitas publik itu," kata Taswin seusai melakukan pertemuan dan memberikan penjelasan kepada perwakilan UNICEF.
Menurut Taswin, beberapa fasilitas yang akan dipelajari itu memang menjadi salah satu andalan Surabaya, baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seringkali menjelaskan berbagai inovasi itu saat menjadi pembicara.
"Berbagai fasilitas ini sudah terbukti bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.
Kunjungan kali ini untuk menindaklanjuti komitmen bersama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintah kota di Asia Pasific dan UNICEF, terutama dalam melanjutkan momentum Growing Up Urban Surabaya pada Mei 2018 dan sesi Child Friendly City pada pertemuan 7th UCLG ASPAC Congress 2018 pada September 2018.
Beberapa perwakilan yang berkunjung ke Siola itu adalah Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific, Ms Caroline Den Dulk dan Mr Marc Vergara selaku Chief of Communication and Public Advocacy UNICEF Indonesia, serta Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur Arie Rukmantara.
Seusai pertemuan, sejumlah perwakilan UNICEF itu langsung diajak meninjau ruangan Command Center 112 dan mendapatkan penjelasan detail tentang sistem kerjanya dari jajaran Pemkot Surabaya.
Setelah puas melihat Command Center 112, mereka meninjau ruangan pelayanan anak berkebutuhan khusus dan juga Puspaga, serts diajak ke Koridor untuk berdiskusi dengan para pelaku startup di Surabaya.
Beberapa perwakilan ini pun berdiskusi dengan anak muda yang semuanya sudah memiliki startup. Anak muda ini juga menjelaskan berbagai fasilitas Pemkot Surabaya yang telah diberikan untuk terus berinovasi dan berkarya.
Setelah itu, mereka juga melihat Mal Pelayanan Publik, termasuk pelayanan administrasi kependudukan, baik bagi masyarakat Surabaya maupun bagi anak-anak dan keluarga yang terkenal cepat dan singkat.
Usai mempelajari berbagai inovasi di Gedung Siola, Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific Caroline Den Dulk mengakui bahwa berbagai fasilitas di Gedung Siola ini cukup bagus, baik dari segi gedungnya maupun penjamuannya.
"Keren banget bisa ke sini, dari gedungnya dan juga menjamu orang yang datang ke sini. Ini sangat menarik," kata Caroline Den Dulk.
Pada kesempatan itu, ia juga memuji sistem kerja Command Center 112 yang bisa membantu berbagai masalah di Kota Surabaya. "CC room keren banget karena bisa mengawasi kota dari sini. Koridor itu juga sangat keren, karena anak muda bisa belajar dan bisa mengembangkan startup-nya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengatakab bahwa berbagai inovasi yang ada di Gedung Siola, termasuk Koridor dan Command Center 112 bisa menjadi contoh yang baik untuk bisa diterapkan di daerah lain.
"Pelajaran yang bisa dicontoh adalah cara kerja Koridor yang mengajak anak-anak muda untuk membangun masa depan kota dan negara. Bagaimana mereka membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Dan ini adalah contoh yang baik untuk bisa diterapkan di daerah lain," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Surabaya M Taswin mengatakan, kunjungan UNICEF kali ini untuk mempelajari tiga hal, yaitu pelayanan administrasi kependudukan untuk anak dan keluarga yang cepat dan singkat, sistematika kerja dan operasi Command Center 112 Kota Surabaya yang terbukti efektif, dan bertemu dengan beberapa pelaku usaha muda di bidang teknologi digital di Koridor.
"Kami sudah menyampaikan sekilas tentang tiga hal itu dan selanjutnya mereka langsung diajak berkunjung ke beberapa fasilitas publik itu," kata Taswin seusai melakukan pertemuan dan memberikan penjelasan kepada perwakilan UNICEF.
Menurut Taswin, beberapa fasilitas yang akan dipelajari itu memang menjadi salah satu andalan Surabaya, baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seringkali menjelaskan berbagai inovasi itu saat menjadi pembicara.
"Berbagai fasilitas ini sudah terbukti bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.
Kunjungan kali ini untuk menindaklanjuti komitmen bersama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintah kota di Asia Pasific dan UNICEF, terutama dalam melanjutkan momentum Growing Up Urban Surabaya pada Mei 2018 dan sesi Child Friendly City pada pertemuan 7th UCLG ASPAC Congress 2018 pada September 2018.
Beberapa perwakilan yang berkunjung ke Siola itu adalah Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific, Ms Caroline Den Dulk dan Mr Marc Vergara selaku Chief of Communication and Public Advocacy UNICEF Indonesia, serta Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur Arie Rukmantara.
Seusai pertemuan, sejumlah perwakilan UNICEF itu langsung diajak meninjau ruangan Command Center 112 dan mendapatkan penjelasan detail tentang sistem kerjanya dari jajaran Pemkot Surabaya.
Setelah puas melihat Command Center 112, mereka meninjau ruangan pelayanan anak berkebutuhan khusus dan juga Puspaga, serts diajak ke Koridor untuk berdiskusi dengan para pelaku startup di Surabaya.
Beberapa perwakilan ini pun berdiskusi dengan anak muda yang semuanya sudah memiliki startup. Anak muda ini juga menjelaskan berbagai fasilitas Pemkot Surabaya yang telah diberikan untuk terus berinovasi dan berkarya.
Setelah itu, mereka juga melihat Mal Pelayanan Publik, termasuk pelayanan administrasi kependudukan, baik bagi masyarakat Surabaya maupun bagi anak-anak dan keluarga yang terkenal cepat dan singkat.
Usai mempelajari berbagai inovasi di Gedung Siola, Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific Caroline Den Dulk mengakui bahwa berbagai fasilitas di Gedung Siola ini cukup bagus, baik dari segi gedungnya maupun penjamuannya.
"Keren banget bisa ke sini, dari gedungnya dan juga menjamu orang yang datang ke sini. Ini sangat menarik," kata Caroline Den Dulk.
Pada kesempatan itu, ia juga memuji sistem kerja Command Center 112 yang bisa membantu berbagai masalah di Kota Surabaya. "CC room keren banget karena bisa mengawasi kota dari sini. Koridor itu juga sangat keren, karena anak muda bisa belajar dan bisa mengembangkan startup-nya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengatakab bahwa berbagai inovasi yang ada di Gedung Siola, termasuk Koridor dan Command Center 112 bisa menjadi contoh yang baik untuk bisa diterapkan di daerah lain.
"Pelajaran yang bisa dicontoh adalah cara kerja Koridor yang mengajak anak-anak muda untuk membangun masa depan kota dan negara. Bagaimana mereka membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Dan ini adalah contoh yang baik untuk bisa diterapkan di daerah lain," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018