Surabaya (Antaranews Jatim) - Bunga Tabebuya (Chrysotricha) berwarna kuning, merah muda dan putih yang tampak menyerupai bunga Sakura asal Jepang bermekaran di sepanjang jalan protokol Kota Surabaya, Jawa Timur.
     
"Bunga Tabebuya bermekaran membuat jalanan kota semakin cantik," kata salah seorang warga Nginden, Surabaya, Riska kepada Antara di Surabaya, Selasa.
     
Selain itu, kata dia, keberadaan bunga Tabebuya yang bermekaran setiap akhir musim kemarau atau memasuki awal musim hujan membuat warga dan pengguna jalan merasa nyaman.
     
"Suasananya seperti di Jepang," kata mahasiswi semester akhir di Universitas Surabaya (Ubaya) ini.
     
Untuk itu, Riska berharap Pemerintah Kota Surabaya lebih memperbanyak lagi menanam pohon Tabebuya di jalanan kota maupun di taman-taman kota.    
     
"Biar kotanya tampak cantik dan indah, serta enak dipandang mata," ujarnya.
     
Diketahui Tabebuya adalah jenis tanaman yang berasal dari negara Brazil, termasuk jenis pohon besar dan seringkali kebanyakan orang menyebutnya sebagai tanaman Sakura, karena bila berbunga bentuknya mirip seperti bunga Sakura. 
     
Pohon Tabebuya memiliki kelebihan, di antaranya daunnya tidak mudah rontok, pada saat musim berbunga, maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.
     
Pohon yang bunganya bermekaran di bulan November itu juga memiliki struktur ranting yang rindang, serta pohonnya tak terlalu tinggi. Pohon tersebut berfungsi untuk penyerapan karbon serta polusi kendaraan.
     
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, pohon Tabebuya memang banyak jenisnya, namun yang ada di Surabaya memiliki warna merah muda, kuning dan putih.
     
"Mekarnya di bulan Oktober dan November.  Biasanya Desember sudah rontok,"  katanya.
     
Menurut dia, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya sudah menanam ribuan pohon Tabebuya ke sejumlah wilayah, termasuk jalan dan taman di Kota Surabaya.
     
"Ini yang membuat suasana di Surabaya seperti di Negara Sakura (Jepang)," katanya.
     
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya berencana menjadikan momentum bulan Oktober dan November sebagai musim Tabebuya yang diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Surabaya.
     
"Seperti di Jepang, orang-orang datang ke sana pada saat musim bunga Sakura bermekaran. Cuma kalau bunga Sakura jenis warnanya sedikit, sedangkan Tabebuya jenisnya warnanya cukup banyak. Ini keuntungan tersendiri bagi Surabaya," katanya. (*)

Video Oleh Abdul Hakim
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018