Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan perlintasan kereta api yang sudah diperlebar dengan blok rel sepanjang 24 meter di ruas Mayangkara Wonokromo atau di depan Rumah Sakit Islam Wonokromo, Kota Surabaya, Jatim, Jumat.
     
"Alhamdulillah akhirnya selesai, terima kasih kepada Kepala Daop 8 yang baru, sehingga proses pembangunan ini berlangsung dengan cepat," kata Risma saat meresmikan jalan di perlintasan kerata api (KA) depan RSI Wonokromo.
     
Pembukaan itu ditandai dengan bunyi sirine yang dilakukan oleh Wali Kota Risma didampingi dengan Kepala Daops 8 PT KAI Suryawan, Sekkretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan dan para Asisten Sekkota Surabaya.
     
Setelah sirine berbunyi, kemudian personel Linmas dan Satpol PP Surabaya memindahkan barrier yang menutupi perlintasan itu hingga akhirnya arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani itu lancar dan tidak ada lagi kemacetan.
     
Risma mengaku memang sengaja melakukan peresmian di tempat itu karena ingin berdoa atas dibukanya block rel itu agar lalu lintas di kawasan lancar dan aman. 
     
Namun begitu,  Risma tetap berharap kepada warga untuk berhati-hati ketika melintas di kawasan itu sebab di daerah itu ada dua jalur, yaitu dari timur dan dari selatan. 
     
Sebenarnya, lanjut dia, dalam undang-undang tidak boleh ada jalan sebidang, tapi karena itu merupakan jalan nasional, maka harus dikerjakan. "Makanya, kami nanti masih butuh u-turn ke arah Pasar Wonokromo," katanya.
     
Ia juga menjelaskan bahwa perlintasan yang baru diresmikan itu panjangnya 24 meter dengan konstruksi utama berupa rel R54 yang ditutup dengan plate sebagai pengikat block rel. 
     
Pekerjaan ini dikerjakan dengan nilai kontrak Rp525.380.000 yang berdurasi selama tiga bulan. Namun ternyata, pekerjaannya lebih cepat hanya dalam kurun waktu dua bulan.  
     
Dengan selesainya pengerjaan blok rel ini, kata dia, perlintasan kereta api yang tadinya hanya selebar 9 meter kini menjadi 17 meter menyesuaikan ukuran Frontage Road sisi barat. 
     
"Jalan yang tadinya hanya tiga lajur bisa muat enam lajur sehingga mampu mengurangi kemacetan di Wonokromo," katanya.
     
Risma juga menjelaskan bahwa tahun depan akan terus melanjutkan pembangunan Frontage Road sisi Barat di bagian Pasar Wonokromo. Apalagi, hingga saat ini, hampir semua bangunan bekas Pasar Wonokromo sudah dibebaskan oleh Pemkot Surabaya.
     
"Hampir semua sudah kami bebaskan, ada lahan milik PT KAI juga beberapa persil, nanti kami diskusikan. Kemarin bongkar bangunannya manual karena permintaan warga. Tahun depan akan kami proses, bareng sama pembangunan Jembatan Joyoboyo. Ini masih dibuat amdalnya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018