Madiun (Antaranews Jatim) - Bangunan "plensengan" atau talut Dam Sareng yang berada di Desa Sareng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ambrol setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama beberapa hari terakhir.
Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, panjang talut setinggi 8 meter yang ambrol tersebut mencapai 10 meter.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Madiun Arnowo, Kamis mengatakan, sebelum ambrol, bangunan talut tersebut memang telah terjadi keretakan.
"Karena intensitas hujan yang cukup deras selama beberapa hari terakhir secara terus-menerus, membuat bangunan talut tersebut tidak kuat menahan dan ambrol," ujar Arnowo kepada wartawan.
Pihak dinasnya sebetulnya telah melakukan langkah-langkah darurat terkait keretakan tersebut. Di antaranya dengan membangun konstruksi bronjong di bangunan talut sebagai penahan. Namun, kenyataannya, bronjong tersebut tidak cukup kuat bertahan.
"Konstruksi bronjong itu merupakan langkah awal perbaikan sambil menunggu penanganan secara utuh atau rehabilitasi Dam Sareng secara keseluruhan," kata dia.
Adapun, sesuai rencana, program perbaikan DAM Sareng akan dilakukan pada tahun 2019 melalui dana infrastruktur publik daerah.
Dengan perbaikan tersebut, nantinya diharapkan fungsi irigasi dari Dam Sareng terhadap lahan pertanian warga dapat kembali maksimal.
Sesuai data, Dam Sareng mampu memenuhi kebutuahn irigasi lahan pertanian seluas 866 hektare di wilayah Dagangan dan sekitarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, panjang talut setinggi 8 meter yang ambrol tersebut mencapai 10 meter.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Madiun Arnowo, Kamis mengatakan, sebelum ambrol, bangunan talut tersebut memang telah terjadi keretakan.
"Karena intensitas hujan yang cukup deras selama beberapa hari terakhir secara terus-menerus, membuat bangunan talut tersebut tidak kuat menahan dan ambrol," ujar Arnowo kepada wartawan.
Pihak dinasnya sebetulnya telah melakukan langkah-langkah darurat terkait keretakan tersebut. Di antaranya dengan membangun konstruksi bronjong di bangunan talut sebagai penahan. Namun, kenyataannya, bronjong tersebut tidak cukup kuat bertahan.
"Konstruksi bronjong itu merupakan langkah awal perbaikan sambil menunggu penanganan secara utuh atau rehabilitasi Dam Sareng secara keseluruhan," kata dia.
Adapun, sesuai rencana, program perbaikan DAM Sareng akan dilakukan pada tahun 2019 melalui dana infrastruktur publik daerah.
Dengan perbaikan tersebut, nantinya diharapkan fungsi irigasi dari Dam Sareng terhadap lahan pertanian warga dapat kembali maksimal.
Sesuai data, Dam Sareng mampu memenuhi kebutuahn irigasi lahan pertanian seluas 866 hektare di wilayah Dagangan dan sekitarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018