Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 39 orang calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur periode 2019-2024 mengikuti tes psikologi usai dinyatakan lulus tahap administasi dan tes tulis yang menggunakan sistem Computer Assisted Test.

"Tes psikologi dibagi dua gelombang, yaitu Rabu dan Kamis (21-22 November 2018) di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya," ujar Ketua Tim Seleksi Komisioner KPU Jatim Suko Widodo ditemui di sela proses tes psikologi, Rabu.

Teknis pelaksanaannya, 20 peserta mengikuti tes di hari pertama, sedangkan sisanya 19 peserta mendapat giliran waktu di hari kedua di tempat sama, yaitu Training Center Lantai 4 RS Unair Kompleks Kampus C Mulyorejo Surabaya.

Untuk hari pertama, peserta masing-masing atas nama Abdul Wadud Burhan Abadi (Jombang), Achmad Zubaidi (Sumenep), Ahmad Hudri (Kota Probolinggo), Ashari Husen (Kota Malang), Athoillah (Jombang), Dijan Novia Saka (Kota Kediri), Edi Wiyono (Magetan), Elsa Fifajanti (Kota Mojokerto), Fajar Santoso (Kota Malang) dan Fuad Fatoni (Kota Pasuruan).

Kemudian, Hendrad Subiyakto (Magetan), Imam Ghazali (Lamongan), M. Abdim Munib (Bojonegoro), M. Agus Rahman Hakim (Nganjuk) dan M. Surya Agung Saputra (Surabaya).

Sedangkan, dari tujuh nama petahana yang lolos, terdapat lima yang mengikuti tes psikologi hari pertama, yaitu Eko Sasmito (Surabaya), Choirul Anam (Surabaya), Dewita Hayu Shinta (Blitar), Gogot Cahyo Baskoro (Jember), serta Insan Qoriawan (Pasuruan).

Pantauan di lokasi tes, seluruh peserta hanya diizinkan membawa kertas kosong dan pensil dari panitia, kemudian selama delapan jam diuji kemampuan bahasa, kemampuan numerik, mengikuti kemampuan verbal dengan berkomunikasi langsung dalam sesi wawancara bersama psikolog, termasuk diskusi kelompok terarah (FGD) untuk menguji kerja sama.

Menurut Sukowi, sapaan akrabnya, tak ada standar kelulusan yang disiapkan pada tahap seleksi kali ini, namun para psikolog yang akan menentukan layak atau tidaknya peserta dari sisi psikologinya sehingga bisa dilanjutkan mengikuti tes kesehatan yang dijadwalkan 28 November 2018.

"Artinya, peserta yang lolos murni dari nilai kompilasi penguji sehingga tak ada intervensi dari pihak manapun untuk menjamin kualitas para calon komisioner," kata akademisi yang juga pakar komunikasi politik tersebut.

Sementara itu, selama proses tahapan seleksi, timsel juga membuka tanggapan untuk masyarakat terhadap para peserta sekaligus menyampaikan masukan dan tanggapan terhadap nama-nama calon komisioner. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018