Jakarta (Antaranews Jatim) - Client Solution Manager Facebook Indonesia, Ernest Ferdian, mengungkap riset yang dilakukan Facebook tentang kebiasaan orang Indonesia saat berbelanja online.
Ernest menyebut bahwa orang Indonesia adalah mobile shopper. "Mereka sudah enggak banyak melihat dari desktop, tapi banyak dari mobile phone," ujar dia di sela temu media Festival Belanja Online (FBO) di Jakarta, Rabu.
Selain kecenderungan berbelanja lewat mobile, Ernest juga mengungkapkan hal ini. Berikut lima kebiasaan orang Indonesia saat berbelanja online.
1. Belanja online lewat mobile
Kebiasan orang Indonesia yang cenderung berbelanjat lewat mobile, menurut Ernest, didorong oleh pertumbuhan smartphone di Indonesia. "Kita tahu sendiri Indonesia adalah Android market," kata dia.
Hal ini juga berarti bahwa ecommerce atau pun startup harus memperhatikan tampilan di mobile phone, mobile site atau mobile apps.
"Yang masih fokus ke desktop, mulai saatnya berpikir untuk fokus ke mobile. Pada 2018, menurut survei kami, hampir 53 persen berbelanja melalui mobile phone," ujar Ernest.
Ernest juga mengungkapkan bahwa penggunaan mobile phone dalam belanja online juga meningkat sesbesar 20 persen tahun ke tahun.
Dari segi demografi usia, hampir 90 persen yang menggunakan mobile phone adalah para milenial dengan rentang usia 18-34 tahun, yang merupakan target dari para pelaku ecommerce.
2. Belanja online jelang makan siang
Survei Facebook juga mencatat bahwa hampir sekitar 75 persen orang berbelanja ketika waktu luang.
"Paling besar ketika makan siang. Pagi sebelum makan siang juga lebih besar dibanding sore. Turun pada jam 5 sore, naik mulai dari jam 6 sore hingga puncaknya jam 8 malam, setela itu turun lagi," kata Ernest.
3. Belanja online di hari kerja
Berbeda dari negara-negara lain yang cenderung berbelanja di akhir pekan, survei Facebook menyebutkan bahwa orang Indonesia biasa berbelanja di hari kerja.
"Perbandingannya weekday dan weekend hampir sekitar tiga kali lipat," ujar Ernest.
Puncak belanja online di Indonesia, menurut survei, berada pada hari Kamis.
"Weekend turun, mulai naik ketika Senin, Selasa, Rabu, puncaknya Kamis," kata Ernest.
4. Belanja online di akhir tahun
Survei Facebook juga menyatakan bahwa belanja online di Indonesia meningkat pada pertengahan Desember. Hal ini berbeda dari negara-negara lain yang mencapai puncak pada bulan November.
"Yang menarik global, lebih ke bulan November, saat Thanks Giving, di Indonesia mundur di pertengahan Desember," ujar Ernest.
Meski demikian, kecenderungan peningkatan belanja online sudah mulai terlihat pada bulan Oktober.
"Pada Oktober sudah 7 persen mulai belanja. Sebanyak 31 persen orang mengatakan bahwa mereka berbelanja di bulan November, tapi memang puncaknya di Desember, sekitar 50 persen," kata Ernest.
Tidak berhenti pada pertengahan Desember, Ernest mengatakan, jumlah belanja online akan meningkat saat memasuki akhir tahun.
5. Mencari insipirasi barang di sosmed
Orang Indonesia juga cenderung menemukan barang atau mencari inspirasi barang untuk dibeli lewat sosial media -- sekitar 82 persen lewat Facebook dan 86 persen lewat Instagram.
Oleh karena itu, Ernest mengatakan bahwa para pelaku ecommerce disarankan meningkatkan keterikatan dengan pelanggannya lewat ucapan di sosial media disertai dengan banner atau gambar yang menampilkan pengalaman liburan.
Selain itu, berdasarkan survei, orang Indonesia juga biasanya membandingkan harga terlebih dahulu sebelum akhirnya berbelanja online. "Karena untuk Indonesia harga sangat penting," ujar Ernest.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ernest menyebut bahwa orang Indonesia adalah mobile shopper. "Mereka sudah enggak banyak melihat dari desktop, tapi banyak dari mobile phone," ujar dia di sela temu media Festival Belanja Online (FBO) di Jakarta, Rabu.
Selain kecenderungan berbelanja lewat mobile, Ernest juga mengungkapkan hal ini. Berikut lima kebiasaan orang Indonesia saat berbelanja online.
1. Belanja online lewat mobile
Kebiasan orang Indonesia yang cenderung berbelanjat lewat mobile, menurut Ernest, didorong oleh pertumbuhan smartphone di Indonesia. "Kita tahu sendiri Indonesia adalah Android market," kata dia.
Hal ini juga berarti bahwa ecommerce atau pun startup harus memperhatikan tampilan di mobile phone, mobile site atau mobile apps.
"Yang masih fokus ke desktop, mulai saatnya berpikir untuk fokus ke mobile. Pada 2018, menurut survei kami, hampir 53 persen berbelanja melalui mobile phone," ujar Ernest.
Ernest juga mengungkapkan bahwa penggunaan mobile phone dalam belanja online juga meningkat sesbesar 20 persen tahun ke tahun.
Dari segi demografi usia, hampir 90 persen yang menggunakan mobile phone adalah para milenial dengan rentang usia 18-34 tahun, yang merupakan target dari para pelaku ecommerce.
2. Belanja online jelang makan siang
Survei Facebook juga mencatat bahwa hampir sekitar 75 persen orang berbelanja ketika waktu luang.
"Paling besar ketika makan siang. Pagi sebelum makan siang juga lebih besar dibanding sore. Turun pada jam 5 sore, naik mulai dari jam 6 sore hingga puncaknya jam 8 malam, setela itu turun lagi," kata Ernest.
3. Belanja online di hari kerja
Berbeda dari negara-negara lain yang cenderung berbelanja di akhir pekan, survei Facebook menyebutkan bahwa orang Indonesia biasa berbelanja di hari kerja.
"Perbandingannya weekday dan weekend hampir sekitar tiga kali lipat," ujar Ernest.
Puncak belanja online di Indonesia, menurut survei, berada pada hari Kamis.
"Weekend turun, mulai naik ketika Senin, Selasa, Rabu, puncaknya Kamis," kata Ernest.
4. Belanja online di akhir tahun
Survei Facebook juga menyatakan bahwa belanja online di Indonesia meningkat pada pertengahan Desember. Hal ini berbeda dari negara-negara lain yang mencapai puncak pada bulan November.
"Yang menarik global, lebih ke bulan November, saat Thanks Giving, di Indonesia mundur di pertengahan Desember," ujar Ernest.
Meski demikian, kecenderungan peningkatan belanja online sudah mulai terlihat pada bulan Oktober.
"Pada Oktober sudah 7 persen mulai belanja. Sebanyak 31 persen orang mengatakan bahwa mereka berbelanja di bulan November, tapi memang puncaknya di Desember, sekitar 50 persen," kata Ernest.
Tidak berhenti pada pertengahan Desember, Ernest mengatakan, jumlah belanja online akan meningkat saat memasuki akhir tahun.
5. Mencari insipirasi barang di sosmed
Orang Indonesia juga cenderung menemukan barang atau mencari inspirasi barang untuk dibeli lewat sosial media -- sekitar 82 persen lewat Facebook dan 86 persen lewat Instagram.
Oleh karena itu, Ernest mengatakan bahwa para pelaku ecommerce disarankan meningkatkan keterikatan dengan pelanggannya lewat ucapan di sosial media disertai dengan banner atau gambar yang menampilkan pengalaman liburan.
Selain itu, berdasarkan survei, orang Indonesia juga biasanya membandingkan harga terlebih dahulu sebelum akhirnya berbelanja online. "Karena untuk Indonesia harga sangat penting," ujar Ernest.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018