Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman memantau langsung tes tulis proses seleksi penerimaan komisioner KPU Jatim periode 2019-2024 yang berlangsung di Kampus A Universitas Airlangga Surabaya, Senin.

"Saya ingin memastikan prosesnya dan 'Alhamdulillah' berjalan lancar," ujarnya di sela memantau proses tes tulis yang kali ini menggunakan sistem "computer asisstef test" (CAT) tersebut.

Tes tulis diikuti 60 peserta yang dinyatakan lolos tahap administrasi dengan mengerjakan sejumlah soal tentang kepemiluan, perundang-undangan terkait pemilu hingga wawasan kebangsaan selama 100 menit.

"Soal antara peserta satu dan yang lain tidak sama sehingga tidak ada kesempatan bekerja sama," ucap mantan Ketua KPU Jatim tersebut.

Pantauan di lokasi tes, Gedung AMEC Lantai 4 Ruang CBT 1 dan CBT 2, seluruh peserta yang diwajibkan mengenakan pakaian atasan putih dan bawahan hitam tak ada yang tidak hadir.

Sejak diminta mengerjakan, seluruh peserta fokus dan baru meninggalkan ruangan setelah ada petunjuk waktu pengerjaan sudah habis.

Sementara itu, salah satu peserta, Gogot Cahyo Baskoro mengaku tes kali ini lebih menegangkan dibandingkan lima tahun lalu, terlebih baru kali pertama pengalamannya menggunakan sistem komputerisasi.

"Secara fisik saya siap dan optimistis bisa mengerjakan, tapi memang lebih tegang. Materinya ada empat macam, yaitu pilihan ganda, sebab akibat, benar dan salah serta skala sikap," kata calon petahana KPU Jatim tersebut.

Di tempat sama, ketua tim seleksi Suko Widodo mengaku peserta yang lolos harus memiliki standarisasi nilai minimal 60 atau di bawah skor tersebut dipastikan tersingkir dan tidak berhak mengikuti tes berikutnya.

"Hasilnya bisa langsung diketahui, dan sesuai prosedur akan dipilih 49 nama yang lolos. Tapi, jika peserta yang nilainya sesuai standar tak sampai 49 nama maka yang dinyatakan lolos hanya peserta dengan nilai di atas 60," kata Sukowi, sapaan akrabnya. (*)

Video Oleh Fiqih Arfani
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018