Trenggalek (Antaranews Jatim) -  Pemkab Trenggalek, Jawa Timur, mengkhawatirkan pembangunan Pasar Gandusari bakal molor dari target tuntas akhir Desember 2018, mengingat kemajuan sampai saat ini baru 40 persen.

"Ada beberapa kendala lapangan yang membuat kami tidak bisa memastikan. Semoga saja masih bisa tepat waktu," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek Mokhammad Siswanto di Trenggalek, Selasa.

Menurut Siswanto, insiden kecelakaan kerja dan kerusakan alat menjadi faktor penghambat yang bisa mempengaruhi progres pekerjaan keseluruhan.

Apalagi, saat ini belum semua tiang pancang terpasang. Dari total 31 tiang pancang yang direncanakan, saat ini baru 27 batang tiang pancang terpasang.

"Sekarang alatnya (pemancang) rusak, menunggu perbaikan," katanya.

Siswanto berharap, perbaikan alat tersebut segera tuntas sehingga kegiatan pemancangan secepatnya dapat diselesaikan.

Setelah pemasangan paku bumi ini, nantinya akan dilanjutkan dengan pekerjaan kontruksi baja yang tidak begitu memakan waktu lama.

Hanya saja, pekerjaan lain-lain yang patut menjadi perhatian karena bisanya tidak sederhana. Semisal, membuat tembok ataupun lapak-lapak yang ada di dalam pasar.

Menurutnya, jika tiang pancang sudah dipasang keseluruhan, berarti kemajuan pembangunan Pasar Gandusari bisa dikatakan mencapai sekitar 40 persen.

Berikutnya saat proses kontruksi baja selesai digarap berarti pembangunan sudah mencapai 70 atau 80 persen.

"Yang lama itu pekerjaan lain-lain itu, seperti instalasi kelistrikan dan lapak-lapak," ujarnya.

Kontrak pembangunan Pasar Gandusari ini diproyeksikan berakhir pada 31 Desember 2018. Kegiatan pembangunan yang bersumber dari dana tugas perbantuan pemerintah pusat ini biasanya ada evaluasi secara berkala.

Kesempatan itu yang rencananya akan dimanfaatkan Pemkab Trenggalek untuk berkonsultasi mengenai kemungkinan adanya perpanjangan waktu pembangunan pasar.

"Sebentar lagi kan ada rapat di Jakarta, nanti saya konsultasikan," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018