Jakarta, (Antara) - Smesco Indonesia membangun pasar elektronik (marketplace) khusus bagi pelaku KUKM daring untuk mendukung semakin berkembangnya usaha rintisan dalam bisnis berbasis digital.
Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di Jakarta, Selasa, mengatakan sebelumnya Smesco Indonesia telah memfasilitasi KUKM untuk menjadi "merchant" di 7 "marketplace unicorn" Indonesia seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, blibli, Bhinneka, dan Elevania.
"Dalam kelanjutannya, Smesco Indonesia akan membangun marketplace sendiri dengan domain smescotrade.com untuk pelaku KUKM yang sudah 'go online'," tuturnya.
Hingga saat ini sudah sebanyak 580 KUKM mitra Smesco dan 1.872 "stock keeping unit" (SKU) produk yang telah terfasilitasi oleh Smesco.
Dalam memasarkan produk UKM, selama ini Smesco mengkombinasikan antara pemasaran daring dan luring untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengalaman pelanggan.
Dengan begitu, kata dia, para pembeli dapat langsung memilih, memberikan tanggapan dan keluhan, serta dapat bertransaksi dengan datang di paviliun provinsi. "Akan tetapi, pelanggan juga dapat membelinya di mana saja lewat daring," ujarnya.
Emilia mengatakan UKM juga akan lebih mudah "naik kelas" apabila mampu berinovasi, dan usaha yang dijalankan mendapat sentuhan digital berupa aplikasi teknologi informasi.
Selain itu, kata dia, proses bisnis yang menggunakan perangkat seperti pembaca kartu, "barcode, RFID, face recognition, ice, internet of things" juga harus mampu dijawab oleh UKM, maupun start up.
"Di mana antarsistem sudah saling terhubung dan bertukar data. Endorsement dan testimoni di media sosial juga menjadi pengukur layanan pelanggan dan bisa berpengaruh pada jalannya usaha," ujar Emilia.
Di tengah tantangan UKM menggunakan teknologi, Smesco tetap mampu memberikan layanan pemasaran pada KUKM dapat bertahan agar tak tergerus oleh kemajuan zaman.
Smesco bergerak di bidang layanan pemasaran KUKM dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
"Smesco bertekad menjadi 'one stop shopping', destinasi dan tempat bertemu bagi pelaku usaha UMKM dan masyarakat, dengan menyediakan ruang pameran dan layanan permanen displai atau showroom ritel produk unggulan KUKM dari 34 provinsi di Indonesia," katanya.
Tak hanya itu, Smesco juga memberikan konsultasi manajemen pemasaran bagi KUKM, menyediakan layanan penyewaan ruang kantor, tempat pertemuan, pameran, seminar, wedding, dan sarana pendukung lainnya (Bank, ATM, Money Changer, Travel Agent, Convenience store, Resto & Café, fitness center).
"Dalam layanan pemasaran tersebut Smesco telah merevitalisasi paviliun provinsi menjadi tempat displai permanen, pusat promosi dan pemasaran produk unggulan KUKM daerah yang berciri identitas daerah, 'local heritages', dan keunikan dari 34 provinsi di Indonesia,¿ papar Emilia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di Jakarta, Selasa, mengatakan sebelumnya Smesco Indonesia telah memfasilitasi KUKM untuk menjadi "merchant" di 7 "marketplace unicorn" Indonesia seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, blibli, Bhinneka, dan Elevania.
"Dalam kelanjutannya, Smesco Indonesia akan membangun marketplace sendiri dengan domain smescotrade.com untuk pelaku KUKM yang sudah 'go online'," tuturnya.
Hingga saat ini sudah sebanyak 580 KUKM mitra Smesco dan 1.872 "stock keeping unit" (SKU) produk yang telah terfasilitasi oleh Smesco.
Dalam memasarkan produk UKM, selama ini Smesco mengkombinasikan antara pemasaran daring dan luring untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengalaman pelanggan.
Dengan begitu, kata dia, para pembeli dapat langsung memilih, memberikan tanggapan dan keluhan, serta dapat bertransaksi dengan datang di paviliun provinsi. "Akan tetapi, pelanggan juga dapat membelinya di mana saja lewat daring," ujarnya.
Emilia mengatakan UKM juga akan lebih mudah "naik kelas" apabila mampu berinovasi, dan usaha yang dijalankan mendapat sentuhan digital berupa aplikasi teknologi informasi.
Selain itu, kata dia, proses bisnis yang menggunakan perangkat seperti pembaca kartu, "barcode, RFID, face recognition, ice, internet of things" juga harus mampu dijawab oleh UKM, maupun start up.
"Di mana antarsistem sudah saling terhubung dan bertukar data. Endorsement dan testimoni di media sosial juga menjadi pengukur layanan pelanggan dan bisa berpengaruh pada jalannya usaha," ujar Emilia.
Di tengah tantangan UKM menggunakan teknologi, Smesco tetap mampu memberikan layanan pemasaran pada KUKM dapat bertahan agar tak tergerus oleh kemajuan zaman.
Smesco bergerak di bidang layanan pemasaran KUKM dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
"Smesco bertekad menjadi 'one stop shopping', destinasi dan tempat bertemu bagi pelaku usaha UMKM dan masyarakat, dengan menyediakan ruang pameran dan layanan permanen displai atau showroom ritel produk unggulan KUKM dari 34 provinsi di Indonesia," katanya.
Tak hanya itu, Smesco juga memberikan konsultasi manajemen pemasaran bagi KUKM, menyediakan layanan penyewaan ruang kantor, tempat pertemuan, pameran, seminar, wedding, dan sarana pendukung lainnya (Bank, ATM, Money Changer, Travel Agent, Convenience store, Resto & Café, fitness center).
"Dalam layanan pemasaran tersebut Smesco telah merevitalisasi paviliun provinsi menjadi tempat displai permanen, pusat promosi dan pemasaran produk unggulan KUKM daerah yang berciri identitas daerah, 'local heritages', dan keunikan dari 34 provinsi di Indonesia,¿ papar Emilia.(*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018