Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersiap mengekspor buah mangga ke Rusia sebaga wujud peningkatan kerja sama perdagangan yang selama ini sudah berjalan baik.

"Mangga sangat disukai oleh masyarakat Rusia," ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI di Rusia Mohamad Wahid Supriyadi di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Jatim memiliki potensi besar untuk komoditas buah, terutama mangga, sehingga ekspor akan sangat menguntungkan.

"Di daerah seperti Madiun dan Magetan banyak pohon mangga yang ditanam di pinggir jalan, kemudian juga potensi mangga padang warna kuning," ucapnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menjelaskan bahwa ekspor mangga setiap tahunnya mencapai 800 ton.

Tak hanya mangga, sasaran ekspor ke Rusia dari Jatim adalah perhiasan yang disebutnya memiliki pasar besar dan akan dibahas lebih lanjut terkait teknis detailnya.

"Kami akan pilih produk yang bisa berkelanjutan, jadi nanti akan dihitung seperti apa skala ekonominya,” kata Pakde Karwo.

Neraca perdagangan Jatim dengan Rusia selama kurun waktu 2014 sampai Juni 2018 setiap tahunnya mengalami defisit.

Ekspor Jatim ke Rusia dari Januari sampai dengan Juni 2018 sebesar 78,95 juta dolar AS, yakni komoditas utama nonmigas berupa bahan kimia organik, alas kaki, lemak, dan minyak hewan/nabati.

Lalu, impor Jatim dari Rusia dari Januari sampai dengan Juni 2018 sebesar 232,11 juta dolar AS, dengan tiga komoditas utama non-migas meliputi besi, baja, pupuk dan gandum-ganduman.

Sementara itu, Dubes LBBP RI di Rusia Mohamad Wahid Supriyadi mengatakan, kunjungannya kali ini untuk mendorong ekspor produk-produk Jatim ke Rusia, terutama buah mangga dan perhiasan.

"Saya melihat Jatim punya potensi besar untuk dua komoditas tersebut, apalagi di Rusia walaupun banyak batu mulia, tapi pengolahannya masih buruk," katanya.

Selain ekspor, Wahid juga mengajak Pemprov Jatim untuk kembali ikut berpartisipasi dalam Festival Indonesia ke-4 yang akan diselenggarakan tahun 2019, karena potensi Jatim sangat digemari dan diminati warga Rusia.

Festival Indonesia merupakan rangkaian kegiatan mulai bisnis forum, pameran, promosi terpadu perdagangan, sampai dengan seni budaya yang digelar KBRI Moskow di Rusia.

"Bahkan, kami juga menyampaikan usulan kepada Pemerintah St. Petersburg yang ingin menjalin hubungan Sister Province dengan Jawa Timur," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018