Kendari (Antaranews Jatim) - Petinju nasional pemegang dua gelar sekaligus IBO Intercontinental dan WBA Asia, Daud Yordan, Kamis sore, bertolak ke Inggris untuk menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla pada pertarungan bertitel "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship".
"Kamis sore pukul 18.00 WIB, saya dan pelatih (Pino Bahari) berangkat ke Inggris dari Jakarta," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sudah berada di Jakarta untuk persiapan keberangkatan ke Inggris setelah sebelumnya menjalani latihan di Bali selama hampir dua bulan.
"Saya hanya berangkat dengan pelatih, kemudian beberapa hari tim kita juga menyusul termasuk yang ada di Spanyol," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 diantaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Daud Yordan bakal menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla pada pertarungan "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship" di Manchaster Arena, Inggris, Sabtu (10/11).
Ketika ditanya apakah tidak membawa teman untuk menjadi "sparring partner" selama di Inggris menjelang pertarungan mendatang, petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat tersebut, mengatakan program latihan dengan 'sparring' sudah selesai.
"Sekarang ini dan selama di Inggris menjelang pertarungan tinggal menjaga kondisi tubuh dan pemantapan strategi untuk menghadapi lawan," kata petinju kelahiran Sukadana, 10 Juni 1987.
Menurut dia, ia bersama pelatih (Pino Bahari) sudah mempelajari gaya bertarung lawan melalui rekaman video pertarungannya. "Dia (Anthony Crolla) seorang bertinju dengan gaya ortodox, artinya sehabis memukul terus lari atau istilahnya jual-beli pukulan," katanya.
Untuk menghadapi petinju seperti itu, kata dia, dirinya akan menerapkan strategi untuk langsung menekan lawan sejak ronde-ronde awal. "Saya akan langsung menyerang dari awal dan berusaha tidak memberi ruang kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.
Daud Yordan menargetkan bisa memukul KO lawannya. "Saya memang memasang target memukul KO lawan saya. Tetapi, sampai ronde ke berapa, belum bisa diprediksikan. Yang jelas target saya menang KO," katanya.
Daud Yordan menjalani pertarungan terakhir pada 23 April 2018 saat mengalahkan petinju tuan rumah Pavel Malikov dengan KO pada ronde kedelapan di DIVS Ekaterinburg, Rusia. Sedangkan Crolla menjalani pertarungan terakhir setelah menang atas Edson Ramirez (Meksiko) di Inggris, 31 Maret 2018.
Sekarang Daud Yordan menempati peringkat kedua penantang kelas ringan (61,2 kilogram) WBA sedangkan calon lawannya menempati peringkat keempat. Crolla memiliki rekor bertarung 33 kali menang (13 di antaranya dengan KO), enam kali kalah, serta tiga kali seri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kamis sore pukul 18.00 WIB, saya dan pelatih (Pino Bahari) berangkat ke Inggris dari Jakarta," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sudah berada di Jakarta untuk persiapan keberangkatan ke Inggris setelah sebelumnya menjalani latihan di Bali selama hampir dua bulan.
"Saya hanya berangkat dengan pelatih, kemudian beberapa hari tim kita juga menyusul termasuk yang ada di Spanyol," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 diantaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Daud Yordan bakal menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla pada pertarungan "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship" di Manchaster Arena, Inggris, Sabtu (10/11).
Ketika ditanya apakah tidak membawa teman untuk menjadi "sparring partner" selama di Inggris menjelang pertarungan mendatang, petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat tersebut, mengatakan program latihan dengan 'sparring' sudah selesai.
"Sekarang ini dan selama di Inggris menjelang pertarungan tinggal menjaga kondisi tubuh dan pemantapan strategi untuk menghadapi lawan," kata petinju kelahiran Sukadana, 10 Juni 1987.
Menurut dia, ia bersama pelatih (Pino Bahari) sudah mempelajari gaya bertarung lawan melalui rekaman video pertarungannya. "Dia (Anthony Crolla) seorang bertinju dengan gaya ortodox, artinya sehabis memukul terus lari atau istilahnya jual-beli pukulan," katanya.
Untuk menghadapi petinju seperti itu, kata dia, dirinya akan menerapkan strategi untuk langsung menekan lawan sejak ronde-ronde awal. "Saya akan langsung menyerang dari awal dan berusaha tidak memberi ruang kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.
Daud Yordan menargetkan bisa memukul KO lawannya. "Saya memang memasang target memukul KO lawan saya. Tetapi, sampai ronde ke berapa, belum bisa diprediksikan. Yang jelas target saya menang KO," katanya.
Daud Yordan menjalani pertarungan terakhir pada 23 April 2018 saat mengalahkan petinju tuan rumah Pavel Malikov dengan KO pada ronde kedelapan di DIVS Ekaterinburg, Rusia. Sedangkan Crolla menjalani pertarungan terakhir setelah menang atas Edson Ramirez (Meksiko) di Inggris, 31 Maret 2018.
Sekarang Daud Yordan menempati peringkat kedua penantang kelas ringan (61,2 kilogram) WBA sedangkan calon lawannya menempati peringkat keempat. Crolla memiliki rekor bertarung 33 kali menang (13 di antaranya dengan KO), enam kali kalah, serta tiga kali seri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018