Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang fokus dalam pengembangan konsep Desa Wisata, sebagai salah satu upaya untuk membuka dan memaksimalkan potensi sektor pariwisata khususnya dalam mendatangkan wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara mengatakan dari tahun ke tahun, pengembangan konsep Desa Wisata melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan.
"Kami tetap fokus pada pengembangan Desa Wisata. Kami masih banyak mengajari masyarakat untuk menggunakan media sosial," kata Made Arya, saat dihubungi Antara, Rabu.
Berdasar catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, jumlah Pokdarwis tercatat mengalami peningkatan sejak 2013, dimana pada tahun tersebut, hanya ada sebanyak lima Pokdarwis. Jumlah tersebut meningkat hingga 2018, yang menjadi 85 Pokdarwis.
Beberapa contoh Desa Wisata yang sudah mulai berkembang dan menggeliatkan sektor pariwisata Kabupaten Malang adalah, Desa Wisata Ngadas. Desa tersebut masuk dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa.
Selain Desa Wisata Ngadas, Kabupaten Malang juga memiliki Desa Poncokusumo yang terletak di kaki Gunung Semeru. Desa tersebut memiliki potensi agro wisata, dikarenakan produksi hortikultura di desa tersebut sangat tinggi. Para wisatawan bisa menikmati wisata petik apel, pengolahan sari apel, agro bunga krisan, termasuk aneka kesenian daerah.
Pemerintah Kabupaten Malang memprioritaskan tiga sektor utama pada pembangunan tahun 2019, yang meliputi percepatan pengurangan angka kemiskinan, optimalisasi sektor pariwisata, dan pelestarian serta perlindungan lingkungan hidup.
Optimalisasi sektor pariwisata di Kabupaten Malang, hingga saat ini masih terkendala penguasaan wilayah. Banyak potensi objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Malang, dikuasai oleh Perum Perhutani, dan belum dikelola oleh pemerintah daerah.
Kabupaten Malang memiliki luas mencapai 2.977,05 kilometer persegi, atau terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi. Jumlah penduduk di wilayah tersebut mencapai 2,4 juta jiwa yang tersebar di 33 kecamatan, terdiri dari 378 desa dan 12 kelurahan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018