Madiun (Antaranews Jatim) - Festival Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia diwacanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur sebagai agenda wisata budaya di wilayahnya yang mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawna ke daerah setempat.

Kegiatan yang baru pertama kalinya tersebut digelar di Alun-Alun Rekso Gati Mejayan, Caruban, Kabupaten Madiun pada Minggu (28/10) malam hingga Senin (29/10) dini hari.

"Kampung pesilat juga menjadi kampung wisata. Hal itu menjadi destinasi wisata yang sudah kita canangkan. Sisi pariwsata akan mengikuti secara otomatis dari kegiatan ini," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami seusai kegiatan Festival Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia, Senin.

Menurut dia, Festival Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia merupakan tonggak awal kebersamaan berbagai perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Madiun bahwa sebenarnya para pesilat tersebut sanggup bersatu dan memajukan Kabupaten Madiun.

"Jadi ini tonggak awal mula. Selama ini para pesilat beda perguruan di Madiun dikenal rawan bentrok. Melalui kegiatan ini, untuk pertama kalinya mereka bersatu dan bersama-sama mewujudkan Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia," katanya.

Adapun festival tersebut melibatkan 1.400 pesilat yang berasal dari 14 perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Madiun.

Di antaranya, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti. Kemudian perguruan Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa, Cempaka Putih, Persaudaraan Sejati, Pro Patria, dan Persaudaraan Pangastuti Tundung Madiun.

Dalam kegiatan tersebut, masing-masing perwakilan pesilat menampilkan atraksi gerakan silat khas perguruaannya. Selain itu, mereka juga berkolaborasi menyuguhkan atraksi silat seni dan budaya yang menghibur.

Bupati Madiun mengklaim, animo masyarakat untuk menonton festival tersebut sangat luar biasa. Pihaknya juga mengaku bangga, karena acara tersebut berlangsung aman dan lancar.

"Setelah ini akan dilakukan evaluasi dan kajian dari kegiatan festival ini. Apakah nantinya akan menjadi agenda tahunan atau setiap enam bulan sekali. Yang penting rukun dulu, damai dulu. Kalau sudah rukun, kita bisa hadapi agenda apapun," katanya.

Sementara, Kabid Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Madiun, Isbani, mengatakan, kegiatan Festival Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia memiliki sejumlah rangkaian acara sebelumnya.

Yakni dimulai dengan lomba pembuatan logo Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia, pengumuman pemenang pencipta logo dan pengukuhan logo Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan Parade 1.400 pesilat, dan puncaknya adalah Festival Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukan bahwa perguruan silat di Kabupaten Madiun bisa rukun, sekaligus ajang untuk mempromosikan silat kepada dunia, bahwa di Kabupaten Madiun ada 14 perguruan silat," kata Isbani.

Dengan demikian, pencak silat tidak hanya bagian dari salah satu cabang olahraga, melainkan juga seni budaya yang mendongrak wisata daerah setempat. (*)

Video Oleh Louise Rika Stevani
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018