Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar dalam acara bertajuk pembangunan kapasitas dan kerja sama perdagangan antardaerah, berbagi kiat mengenai pengendalian inflasi.
"Dulu, Kota Kediri pernah mengalami inflasi yang tinggi karena kebanyakan (rencana pengendalian) masih berhenti di meja rapat, kami belum berani mengeksekusi. Namun, mulai tahun 2014, kami memang betul-betul eksekusi di lapangan dengan mengajak BI, BPS, Bulog, petani, pedagang dan pihak-pihak lain," katanya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Kediri mempunyai beberapa program yang berkaitan dengan pengendalian inflasi. Di bidang pendidikan, misalnya, terdapat SPP dan seragam gratis untuk pelajar SD dan SMP, subsidi biaya pendidikan untuk SMA/SMK, membentuk tim add hoc pada saat kenaikan "administrered price" serta menjaga komunikasi publik yang baik.
"Memang harus ada intervensi. Kami intervensi pasar dengan operasi pasar, rutin memonitor pergerakan barang, stok dan harga. Kami juga ikut melayani, ikut jualan, tanya-tanya ke warga. Dengan begitu, paling tidak naiknya harga tidak `ugal-ugalan`," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri tersebut.
Wali Kota juga menyampaikan pentingnya memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait pengelolaan keuangan, sehingga tingkat perekonomianya akan semakin bagus. Selain itu, daya beli dan daya saing masyarakat juga turut bagus, sehingga masyarakat bisa menabung.
"Masyarakat juga kami edukasi bahwa mereka harus bijak dalam hal belanja," kata dia.
Dalam acara itu, turut hadir tim dari TPID wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Malang.
Pimpinan rombongan TPID KPwBI Malang Yoon Widiyono menyatakan datang ke Kediri untuk studi banding penyelenggaraan TPID. Kota Kediri ia nilai berhasil, dan menjadi kota terbaik dalam pengendalian inflasi se-Jawa-Bali pada 2017.
"Kami merasa karakteristik Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo mirip, jadi kami ingin belajar ke Kota Kediri khususnya terkait pengendalian inflasi," kata Widiyono di Balai Kota Kediri.
Sementara itu, dalam kunjungan tersebut Wali Kota Kediri berkesempatan memberikan cinderamata sebagai tanda kehormatan kepada pimpinan rombongan TPID wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Malang, Yoon Widiyono atas kedatangannya ke Kota Kediri.
Hadir dalam acara iitu Kepala KPwBI Kediri Djoko Raharto, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kota Malang Supriyadi, pimpinan rombongan TPID KPwBI Malang Yoon Widiyono, anggota TPID Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo serta jajaran kepala organisasi perangkat daerah Pemerintah Kota Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Dulu, Kota Kediri pernah mengalami inflasi yang tinggi karena kebanyakan (rencana pengendalian) masih berhenti di meja rapat, kami belum berani mengeksekusi. Namun, mulai tahun 2014, kami memang betul-betul eksekusi di lapangan dengan mengajak BI, BPS, Bulog, petani, pedagang dan pihak-pihak lain," katanya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Kediri mempunyai beberapa program yang berkaitan dengan pengendalian inflasi. Di bidang pendidikan, misalnya, terdapat SPP dan seragam gratis untuk pelajar SD dan SMP, subsidi biaya pendidikan untuk SMA/SMK, membentuk tim add hoc pada saat kenaikan "administrered price" serta menjaga komunikasi publik yang baik.
"Memang harus ada intervensi. Kami intervensi pasar dengan operasi pasar, rutin memonitor pergerakan barang, stok dan harga. Kami juga ikut melayani, ikut jualan, tanya-tanya ke warga. Dengan begitu, paling tidak naiknya harga tidak `ugal-ugalan`," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri tersebut.
Wali Kota juga menyampaikan pentingnya memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait pengelolaan keuangan, sehingga tingkat perekonomianya akan semakin bagus. Selain itu, daya beli dan daya saing masyarakat juga turut bagus, sehingga masyarakat bisa menabung.
"Masyarakat juga kami edukasi bahwa mereka harus bijak dalam hal belanja," kata dia.
Dalam acara itu, turut hadir tim dari TPID wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Malang.
Pimpinan rombongan TPID KPwBI Malang Yoon Widiyono menyatakan datang ke Kediri untuk studi banding penyelenggaraan TPID. Kota Kediri ia nilai berhasil, dan menjadi kota terbaik dalam pengendalian inflasi se-Jawa-Bali pada 2017.
"Kami merasa karakteristik Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo mirip, jadi kami ingin belajar ke Kota Kediri khususnya terkait pengendalian inflasi," kata Widiyono di Balai Kota Kediri.
Sementara itu, dalam kunjungan tersebut Wali Kota Kediri berkesempatan memberikan cinderamata sebagai tanda kehormatan kepada pimpinan rombongan TPID wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Malang, Yoon Widiyono atas kedatangannya ke Kota Kediri.
Hadir dalam acara iitu Kepala KPwBI Kediri Djoko Raharto, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kota Malang Supriyadi, pimpinan rombongan TPID KPwBI Malang Yoon Widiyono, anggota TPID Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten dan Kota Probolinggo serta jajaran kepala organisasi perangkat daerah Pemerintah Kota Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018