Madiun (Antaranews Jatim) - Bupati Madiun Ahmad Dawami meluncurkan logo Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia guna mengembangkan potensi banyaknya perguruan pencak silat yang ada di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

"Kabupaten Madiun ini merupakan pusatnya berbagai perguruan pencak silat yang telah memiliki cabang dan anggota di seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri. Karena itu, potensi tersebut harus didukung agar menjadi energi yang positif dalam membangun Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera, dan berakhlak," ujar Bupati Ahmad Dawami saat peluncuran Logo Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia di Pendopo Ronggo Jumeno Mejayan, Madiun, Senin (22/10) petang.

Menurut dia, dukungan tersebut diwujudkan dengan peluncuran logo Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia. Adapun, logo yang diluncurkan tersebut merupakan hasil dari lomba pembuatan Logo Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia yang digelar oleh Pemkab Madiun.

Dalam lomba tersebut dipilih sebagai pemenang adalah karya dari Viki Harjana warga Desa Buduran, Kecamataan Wonoasri, Kabupaten Madiun dan berhak mendapatkan hadiah Rp10 juta.

"Setelah ini, logo tersebut menjadi logo resmi Kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat Indonesia," kata bupati yang akrab disapa Kaji Mbing, ini.

Seperti diketahui, di Kabupaten Madiun saat ini ada 14 perguruan pencak silat yang semuanya memiliki massa cukup besar. Antara lain perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate, Persuadaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa dan Cempaka Putih.

Selama ini, sejak lima tahun terakhir, belasan perguruan pencak silat tersebut sudah tergabung dalam satu wadah, yaitu Paguyuban Kampung Pesilat.

Sebelum ada Paguyuban Kampung Pesilat, beberapa perguruan sering terjadi gesekan, bahkan bentrok tersebut pernah disebut sebagai agenda tahunan. Namun, dengan adanya peguyuban tersebut tidak ada lagi gesekan yang mengarah pada mengganggu ketertiban masyarakat.

"Keberadaan belasan perguruan silat di Madiun ini hendaknya menjadikan Kabupaten Madiun lebih aman. Karena itu, saya harap semua hendaknya ambil posisi masing-masing untuk mewujudkan kerukunan dan tidak ada lagi gesekan yang terjadi antara anggota perguruan silat di Madiun," katanya.

Pihaknya memiliki harapan, bahwa potensi yang ada tersebut justru menjadikan peluang pencak silat di wilayah Madiun menjadi industri pariwisata sekaligus menjadi cabang olahraga prestasi yang pantas untuk dibanggakan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018