Malang (Antaranews Jatim) - Wali Kota Malang Sutiaji berharap pada tahun 2019, usaha mikro kecil bisa naik kelas menjadi kelas menengah hingga atas.
     
"Semangat pengembangan usaha mikro kecil ini harus menjadi perhatian bersama agar harapan bisa naik kelas terwujud. Karena itu, saya terus mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang agar memperhatikan dan mengembangkan potensi para pelaku usaha mikro kecil ini," kata Sutiaji saat menjadi pembicara  dalam  "2nd International Research Conference on Economics and Bussines" yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang (UM) di Malang, Jawa Timur, Senin.
       
Selain itu, Sutiaji juga menekankan agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus tumbuh sehingga mampu menjadi penyangga perekonomian daerah, mengingat selama ini UMKM teruji dan bisa bertahan dalam melawan arus ekonomi global yang terus berkembang.
       
Oleh karena itu, kata Sutiaji, keberadaannya UMKM ini harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Beberapa problem UMKM, termasuk dalam bidang permodalan, harus ada solusi bersama antarlembaga, sehingga para pelaku di dalamnya mampu mengakses modal dengan bunga yang rendah, bahkan bisa tanpa bunga (zero riba).
       
"Ini adalah tantangan bagi kita, bagaimana tahun 2018 ini menjadi 'starting point' untuk memajukan UMKM di Tanah Air, tak terkecuali di Kota Malang," kata Sutiaji.
       
Sementara itu, koperasi sebagai lembaga keuangan diharapkan mampu bersinergi dengan UMKM secara baik dengan tujuan agar keduanya mampu menjadi penopang perekonomian, khususnya di Kota Malang.
      
"Ke depan, UMKM kita harus bisa masuk dalam sistem 4.0, karena itu membutuhkan dorongan dan sentuhan kebijakan dari pemerintah daerah maupun pusat, di mana peluang, akses dan pendampingan bagi UMKM lebih ditingkatkan dan serius," pungkasnya.
      
Di Kota Malang ada ratusan UMKM dengan berbagai jenis usaha, di antaranya fashion, berbagai jenis makanan olahan, seperti keripik dari buah-buahan, sayuran, serta beragam oleh-oleh lainnya, termasuk industri rokok rumahan.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018