Surabaya (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mendoakan semoga lahir legenda-legenda baru di Indonesia, seperti Gombloh, yang disebutnya sebagai pejuang ekonomi kreatif.

"Sejak lahir hingga wafat, Gombloh mampu menginspirasi bangsa ini dan beliau adalah pejuang ekonomi kreatif," ujar Sandiaga di sela ziarah ke makam Gombloh di Tempat Pemakaman Umum Tembok Surabaya, Minggu.

Menurut dia, selama hidup banyak karya yang dilahirkan Gombloh, bahkan setelah wafat karya-karyanya masih dikenang dan selalu menjadi penyemangat, terutama lagu berjudul "kebyar-kebyar" yang sampai sekarang selalu dikumandangkan pada banyak acara.

Lagu tersebut sangat membangkitkan gelora siapapun masyarakat yang mendengarnya dan bermakna sebagai ajakan agar rakyat selalu berjuang dalam membangun ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan.

"Terlebih, segmen ekonomi kreatif menjadi fokus dan bidikan Prabowo-Sandiaga, sehingga rakyat lebih sejahtera," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Gombloh memiliki nama asli Soedjarwoto Soemarsono yang merupakan seniman Indonesia kelahiran Jombang, Jawa Timur, yang wafat di usia 40 tahun dan dimakamkan di TPU Tembok Surabaya.

Selain Kebyar-Kebyar, beberapa lagu balada yang diciptakannya, antara lain Berita Cuaca, Doa Seorang Pelacur, Kilang-Kilang, Nyanyi Anak Seorang Pencuri, Selamat Pagi Kotaku, termasuk lagu bertema nasionalisme, seperti Dewa Ruci, Pesan Buat Negeriku, dan BK.

Sementara itu, sebelum berziarah ke makam Gombloh, Sandiaga Uno juga menyempatkan ziarah ke makam pencipta lambang NU, KH Ridlwan Abdullah, di tempat pemakaman umum yang sama.

Menurut dia, sosok KH Ridlwan sangat penting bagi NU, karena mampu menciptakan lambang yang filosofinya sangat toleran dan membuktikan bahwa Islam adalah agama "Rahmatan Lil'alamin".

Lambang bola dunia, lanjut dia, merupakan simbol bahwa NU adalah untuk semua golongan, menjadi panutan dan merupakan organisasi yang kerap dijadikan referensi untuk mencari sejarah Islam.

"Dari lambang saja sudah memperlihatkan bahwa NU itu mempersatukan dan menyebarkan pesan damai," katanya.

Pemilihan Presiden digelar pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, masing-masing Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, serta nomor urut 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018