Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur bersama jajaran forkopimda setempat menggelar rapat koordinasi membahas penanganan dan pencegahan bentrok antarperguruan silat, menyusul aksi penyerangan oleh puluhan oknum pesilat di Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, beberapa waktu lalu.
Rapat dipimpin langsung oleh Plt Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo didampingi Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar dan petinggi Kodim 0807 Tulungagung.
Dalam rakor tersebut, seluruh kepala desa, camat dan seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah hadir. Tak terkecuali jajaran kapolsek dan danramil.
"Rapat ini digelar untuk membahas perkembangan terkini pasca kejadian bentrokan tersebut," kata Maryoto Bhirowo di Tulungagung, Selasa.
Sejumlah kesepakatan mengerucut dalam rapat pembahasan itu.
Salah satunya mereka bersepakat untuk menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang pelaksanaan pemilu tahun depan.
"Semoga kejadian ini merupakan terakhir kali dan tidak ada lagi kejadian serupa," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Maryoto mengingatkan agar semua kelompok perguruan silat saling instropeksi.
Sebab, kata Maryoto, bentrokan antarperguruan silat sudah berukang kali terjadi.
"Informasinya sudah enam kali kejadian bentrokan ini terjadi di wilayah Bandung," katanya.
Maryoto mengatakan telah menyerahkan penanganan masalah tersebut ke pihak berwajib dan harus saling intropeksi diri," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Rapat dipimpin langsung oleh Plt Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo didampingi Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar dan petinggi Kodim 0807 Tulungagung.
Dalam rakor tersebut, seluruh kepala desa, camat dan seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah hadir. Tak terkecuali jajaran kapolsek dan danramil.
"Rapat ini digelar untuk membahas perkembangan terkini pasca kejadian bentrokan tersebut," kata Maryoto Bhirowo di Tulungagung, Selasa.
Sejumlah kesepakatan mengerucut dalam rapat pembahasan itu.
Salah satunya mereka bersepakat untuk menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang pelaksanaan pemilu tahun depan.
"Semoga kejadian ini merupakan terakhir kali dan tidak ada lagi kejadian serupa," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Maryoto mengingatkan agar semua kelompok perguruan silat saling instropeksi.
Sebab, kata Maryoto, bentrokan antarperguruan silat sudah berukang kali terjadi.
"Informasinya sudah enam kali kejadian bentrokan ini terjadi di wilayah Bandung," katanya.
Maryoto mengatakan telah menyerahkan penanganan masalah tersebut ke pihak berwajib dan harus saling intropeksi diri," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018