Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elestianto Dardak mengunjungi Indo Agro Expo bertema "Indonesia Agriculture, Fishery, Livestock and Plantation International Expo" di Kabupaten Banyuwangi untuk mendukung agro bisnis pada era revolusi industri 4.0.

Pameran yang menampilkan semua komoditas pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan yang dijajakan langsung di lahan persawahan seluas 2 hektare digelar di Kabupaten Banyuwangi pada 11-16 Oktober 2018.

"Indo Agro Expo Banyuwangi itu ternyata juga memiliki misi dan semangat untuk mengajak bagaimana para UKM atau pemain agrobisnis bisa berbisnis modern berbasis teknologi yakni agro bisnis pada industri 4.0," kata Emil saat mengunjungi Agro Expo di Banyuwangi, Senin.

Dengan hadirnya agro bisnis revolusi industri 4.0, lanjut dia, akan membuka peluang pasar hasil produksi pangan lokal menuju pasar regional dan global. 

"Nah, dengan memanfatkan solusi itu diharapkan pendapatan petani, peternak dan perkebunan skala kecil atau tradisional menjadi lebih meningkat karena memanfaatkan teknologi berbasis block chain, share economic melalui solusi bisnis agro industri 4.0 berbasis sharing ekonomi," tuturnya.

Menurutnya adapun konsep solusi agro bisnis pada revolusi industri 4.0 itu dilandaskan kepada "crowd funding", "crowd marketing", "crowd sourcing" dan "crowd logistik".

"Crowd funding memungkinkan generasi millienial perkotaan untuk berinvestasi di bidang pertanian, berkebun, perikanan dan perternakan," kata Emil di depan para UKM dan penyuluh pertanian lapangan," katanya.

Sedangkan crowd marketing, katanya, akan memudahkan baik konsumen dalam maupun luar negri melakukan pembelian secara daring,  termasuk melalui lelang virtual (melalui internet dengan streaming video). 

Untuk crowd logistic sendiri akan meningkatkan kebersamaan pelaku usaha pergudangan, pengangkutan darat, laut dan udara membawa produk panen, misalnya produk masuk kedalam KA di malam hari dan tiba keesokan pagi di kota tujuan dan langsung disebar menggunakan transportasi daring ke pembeli.

Crowd sourcing memungkinkan PPL bersama petani menyiapkan potensi investasi, serta selanjutnya menangani proses produksi yang terkendali dan transparan. Adapun pemanfaatan QR Payment akan mengarahkan petani untuk menggunakan dana investasi sesuai tujuan. 

Sedangkan portal penjualakan memungkinkan penempatan video pendek yang selain memberikan daya tarik kepada calon pembeli, disisi lain juga akan memudahkan pengendalian dalam tahapan produksi bagi investor. Sementar sistem elektronik image processing dan ionizer akan membantu klasifkasi kualitas panen yang lebih akurat.

Sementara Wakil Ketua Umum KADIN Jawa Timur bidang agrobisnis, pertanian, dan perkebunan Adik Dwi Putranto mengatakan pihaknya mendukung hadirnya Agro Bisnis 4.0 karena melihat keberhasilan Indo Agro Expo Banyuwangi yang Berhasil membuka para UKM dan pemain agrobisnis menjadi melek digital dan mengerti akan pentingnya berbisnis modern berbasis teKnologi.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018