Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur mengenjot target kepesertaan dan kejar Iuran Tepat Waktu (ITW) dari badan usaha atau pemberi kerja.

Dodo Suharto selaku Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur BPJS Ketenagakerjaan, Senin mengatakan, percepatan target salah satunya dengan peningkatan kinerja badan baik untuk perluasan cakupan kepesertaan ataupun peningkatan pelayanan kepada peserta.

"Kanwil Jatim berkomitmen mewujudkan visi misi badan BPJS Ketenagakerjaan," kata d
Dodo disela sela pelantikan Kepala Kantor Cabang Pasuruan, di Surabaya.

Ia mengemukakan, Iuran Tepat Waktu (ITW) adalah iuran yang dibayar oleh badan usaha atau pemberi kerja sebelum jatuh tempo tanggal 15 bulan berikutnya.

"Iuran tepat waktu mempengaruhi pengembangan saldo JHT peserta, semakin awal iuran dibayar maka semakin tinggi pengembangan JHT yang diterima peserta," katanya.

Ia mengemukakan, untuk optimalisasi penagihan piutang iuran BPJS Ketenagakerjaan dilakukan melalui upaya sendiri yaitu petugas pemeriksa (wasrik) serta bekerjasama dengan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan, KPKNL dan Kejaksaan.

"Realisasi piutang iuran sampai bulan September 2018 dari target 4.550 Badan Usaha menunggak tertagih 2.174 Badan Usaha patuh membayar iuran dengan iuran tertagih sebesar Rp76,7 Miliar," katanya.

Ia menjelaskan, pencapaian kinerja Kkantor wilayah Jawa Timur sampai dengan bulan September 2018 badan usaha aktif sebanyak 68.058, jumlah tenaga kerja aktif sebanyak 3.05juta, sektor penerima upah 1.79 juta.

"Sedangkan sektor BPU 201 ribu, dan sektor jasa konstruksi 1.05 juta, sedangkan akuisisi perisai sebanyak 43.229 tenaga kerja dari 367 perisai di Jawa Timur," ucapnya.

Ia menjelaskan, pembayaran klaim sampai dengan bulan September 2018 sebanyak 189.963 kasus dengan total klaim sebesar Rp1,88 Triliun.

"Klaim tersebut masing-masing, klaim Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 153.185 kasus sebesar Rp1.68 Triliun, Jaminan Kematian 2.212 kasus sebesar Rp61,8 Miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja 20.080 kasus sebesar Rp121 Miliar dan Jaminan Pensiun sebanyak 14.486 kasus sebesar Rp18.6 Miliar," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, potensi kepesertaan di Jawa Timur masih sangat tinggi dan meminta jajaran BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerja keras dan bekerja cerdas agar semakin banyak tenaga kerja yang terlindungi.

"Selain itu, meminta dukungan dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk percepatan pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur," katanya.

Pelantikan itu dilakukan dari Wahyudi Purwanto yg meninggal dunia ke Anak Agung Karma Krisnadi.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018