Surabaya (Antaranews Jatim) - DPD Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kota Surabaya, Jawa Timur mengajukan Samuel Teguh dan Sukma Sahadewa sebagai bakal Calon Wali Kota Surabaya dalam Pilkada Surabaya 2020.
"Perindo mempertimbangkan kader sendiri untuk diusung maju di Pilkada Surabaya 2020. Kami menilai keduanya memiliki kemampuan menjadi cawali," kata Wakil Ketua Bidang Politik DPD Perindo Surabaya Toni Tamatompol kepada Antara di Surabaya, Senin.
Diketahui Samuel Teguh merupakan Ketua DPD Partai Perindo Surabaya, sedangkan Sukma Sahadewa adalah sekretarisnya. Secara kepemimpinan, lanjut dia, keduanya dianggap mampu karena berhasil menjadikan Perindo sebagai partai baru yang mulai diminati warga Surabaya khususnya di kalangan anak-anak muda.
Menurut dia, latar belakang Samuel yang merupakan advokat dinilai bisa memberikan solusi atas berbagai persoalan hukum yang dihadapi Pemerintah Kota Surabaya, salah satunya surat ijo, sengketa lahan dan aset.
Sedangkan Sukma, kata dia, merupakan seorang dokter, advokat dan dosen di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Sukma dinilai sebagai sosok yang bisa mengatasi persoalan di bidang kesehatan, lingkungan dan hukum yang dihadapi Pemkot Surabaya.
"Apalagi dokter Sukma ini merupakan salah satu pengurus di PCNU (Pengurus Cabang Nahdatul Ulama) Surabaya. Tentunya banyak warga Nahdliyin yang mengetahui kiprahnya dan tentunya mendukungnya untuk maju di Pilkada Surabaya," ujarnya.
Sebagai langkah awal, kata dia, DPD Perindo Surabaya menargetkan lima kursi atau satu fraksi di DPRD Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.
"Syukur-syukur dapat delapan kursi sehingga bisa mengajukan calon sendiri. Kalaupun tidak mencapai target empat kursi, dokter Sukma bisa diusung sebagai calon wakil wali kota (Cawawali) berkoalisi dengan partai lain," katanya.
Mendapati dukungan dari Perindo, Sukma Sahadewa mengaku tertantang untuk maju sebagai Cawali pada Pilkada Surabaya 2020. "Secara pribadi dukungan ini menjadikan kekuatan baru bagi saya untuk terus maju kedepan," katanya.
Menurut dia, Perindo pasti sudah mengukur kekuatan dan kemampuannya selama berkiprah di dunia politik. "Tapi kita tau diri, di politik harus belajar dari siapapun," katanya.
Meski demikian, Sukma tetap akan fokus memenangkan Perindo dalam Pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Apalagi posisinya saat ini juga sebagai calon anggota DPRD Surabaya daerah pemilihan (dapil) 3.
Diketahui hingga saat ini di kalangan partai politik maupun ormas di Kota Surabaya yang sudah ada yang berani terang-terangan mengumumkan Cawali Surabaya yang diperkirakan akan diusungnya.
Untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya sudah mulai mengkampanyekan Fandi Utomo, MKGR Partai Golkar Surabaya mendukung Adies Kadir dan PDI Perjuangan Surabaya mayoritas mendukung Whisnu Sakti Buana.
Sedangkan Demokat Surabaya mengaku sudah mengantongi nama cawali, PKS Surabaya mewacanakan sosok Sigit Sosiantomo dan Azrul Ananda. Begitu juga Partai Hanura mengusung Kelana Aprilianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Perindo mempertimbangkan kader sendiri untuk diusung maju di Pilkada Surabaya 2020. Kami menilai keduanya memiliki kemampuan menjadi cawali," kata Wakil Ketua Bidang Politik DPD Perindo Surabaya Toni Tamatompol kepada Antara di Surabaya, Senin.
Diketahui Samuel Teguh merupakan Ketua DPD Partai Perindo Surabaya, sedangkan Sukma Sahadewa adalah sekretarisnya. Secara kepemimpinan, lanjut dia, keduanya dianggap mampu karena berhasil menjadikan Perindo sebagai partai baru yang mulai diminati warga Surabaya khususnya di kalangan anak-anak muda.
Menurut dia, latar belakang Samuel yang merupakan advokat dinilai bisa memberikan solusi atas berbagai persoalan hukum yang dihadapi Pemerintah Kota Surabaya, salah satunya surat ijo, sengketa lahan dan aset.
Sedangkan Sukma, kata dia, merupakan seorang dokter, advokat dan dosen di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Sukma dinilai sebagai sosok yang bisa mengatasi persoalan di bidang kesehatan, lingkungan dan hukum yang dihadapi Pemkot Surabaya.
"Apalagi dokter Sukma ini merupakan salah satu pengurus di PCNU (Pengurus Cabang Nahdatul Ulama) Surabaya. Tentunya banyak warga Nahdliyin yang mengetahui kiprahnya dan tentunya mendukungnya untuk maju di Pilkada Surabaya," ujarnya.
Sebagai langkah awal, kata dia, DPD Perindo Surabaya menargetkan lima kursi atau satu fraksi di DPRD Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.
"Syukur-syukur dapat delapan kursi sehingga bisa mengajukan calon sendiri. Kalaupun tidak mencapai target empat kursi, dokter Sukma bisa diusung sebagai calon wakil wali kota (Cawawali) berkoalisi dengan partai lain," katanya.
Mendapati dukungan dari Perindo, Sukma Sahadewa mengaku tertantang untuk maju sebagai Cawali pada Pilkada Surabaya 2020. "Secara pribadi dukungan ini menjadikan kekuatan baru bagi saya untuk terus maju kedepan," katanya.
Menurut dia, Perindo pasti sudah mengukur kekuatan dan kemampuannya selama berkiprah di dunia politik. "Tapi kita tau diri, di politik harus belajar dari siapapun," katanya.
Meski demikian, Sukma tetap akan fokus memenangkan Perindo dalam Pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Apalagi posisinya saat ini juga sebagai calon anggota DPRD Surabaya daerah pemilihan (dapil) 3.
Diketahui hingga saat ini di kalangan partai politik maupun ormas di Kota Surabaya yang sudah ada yang berani terang-terangan mengumumkan Cawali Surabaya yang diperkirakan akan diusungnya.
Untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya sudah mulai mengkampanyekan Fandi Utomo, MKGR Partai Golkar Surabaya mendukung Adies Kadir dan PDI Perjuangan Surabaya mayoritas mendukung Whisnu Sakti Buana.
Sedangkan Demokat Surabaya mengaku sudah mengantongi nama cawali, PKS Surabaya mewacanakan sosok Sigit Sosiantomo dan Azrul Ananda. Begitu juga Partai Hanura mengusung Kelana Aprilianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018