Malang (Antaranews Jatim) - Kota Malang dijadikan pilot project atau percontohan untuk pembuatan pedoman kelurahan Keluarga Berencana (KB), dimana saat ini setidaknya ada sebanyak delapan kelurahan yang sudah menjalankan program tersebut.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa penunjukan Kota Malang sebagai percontohan pembuatan pedoman kelurahan KB tersebut disampaikan setelah adanya kunjungan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Ada tim dari pusat dan dari Jawa Timur, Kota Malang menjadi pilot project untuk pembuatan pedoman kelurahan keluarga berencana," kata Sutiaji, ditemui di Gedung Dewan perwakilan Daerah (DPRD) Kota Malang, Senin.

Sutiaji menambahkan, pembuatan pedoman kelurahan keluarga berencana tersebut merupakan program dari pemerintah pusat. Setidaknya, ada kurang lebih sebanyak delapan pemangku kepentingan untuk program tersebut, termasuk melibatkan Organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Malang.

Program yang sudah dijalankan di delapan kelurahan Kota Malang tersebut, akan memiliki sepuluh program pokok yang akan diterapkan. Menurut Sutiaji, Keluarga Berencana bukan merupakan upaya pembatasan suatu keluarga untuk memiliki anak.

"Yang jelas, bagaimana KB maknanya bukan pembatasan anak. Tapi merencanakan anak, seperti terkait dengan kesehatan dan lainya," kata Sutiaji.

Program Kampung KB merupakan program nasional yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Pada 2017, ditargetkan ada sebanyak 7.166 kampung KB di seluruh Indonesia. Kampung KB di Kota Malang diantaranya adalah Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang.

Beberapa kriteria wilayah yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan predikat sebagai Kampung KB adalah harus berada di wilayah kumuh, kampung pesisir atau nelayan, berada di Daerah Aliran Sungai (DAS), di daerah bantaran kereta api, kawasan miskin, terpencil, berada di wilayah perbatasan dan lainnya.

Sedangkan kriteria khusus yang harus dipenuhi adalah pendidikan rendah dan infrastruktur kurang memadai, yang diperlukan intervensi dari berbagai sektor terkait.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018